KERAJAAN MAJAPAHIT bagian 5

Artikel  bebas

KERAJAAN MAJAPAHIT
Bagian 5
(Oka Respati)

  1. Singawardhana
    Pengganti Pandan Salas tidak terdapat dalam Pararaton, namun dalam Prasasti Diyu dari tahun 1408 Saka dijelaskan mengenai Raja Majapahit setelah Pandan Salas.
    Dalam Piagam itu menguraikan surat pengukuhan hadiah tanah raja Singawardhana kepada Brahmaraja Ganggadhara. Pada tahun 1486 M, Sri Girindrawardhana menjadi Raja Wilwatika, Daha, Jenggala dan Kediri. Pada tahun itu Girindrawardhana sedang mengadakan pesta Srada untuk memperingati mangkatnya Prabu Singawardhana yang
    meninggal pada tahun 1396 Saka. Dari lolosnya Pandan Salas pada tahun 1468 M maka Raja Singawardhana memerintah Majapahit dari tahun 1390 – 1396 Saka atau 1468 – 1474 M.
  2. Bhre Kertabhumi
    Setelah meninggalnya Singawardhana maka Bhre Kertabhumi diangkat menjadi Raja Majapahit. Bhre Kertabhumi adalah putra Bhre Pamotan Sang Sinagara. Dari catatan yang ada dinyatakan dengan jelas bahwa Kertabhumi adalah paman dari Raja Singawardhana. Raja Bhre Kertabhumi memerintah kerajaan Majapahit pada tahun 1396 – 1400 Saka atau 1474 – 1478 M dengan sangkalan cunja-nora-yuganing-wong. Nama Kertabhumi digunakan sebagai candrasengkala dalam Serat Kanda untuk menyatakan lenyapnya Kerajaan Majapahit akibat serangan prajurit Demak yang terakhir pada tahun 1400 Saka, dengan
    demikian maka Raja Kertabhumi adalah Raja Majapahit yang terakhir.

Setelah pemerintahan Kertabhumi berakhir, Majapahit jatuh dalam kekuasaan Jimbun atau Raden Patah, Sultan Demak. Kemudian Majapahit berada dibawah kekuasaan Kasultanan Demak. Sultan Demak Raden Patah mengangkat iparnya yang bernama Dyah Ranawijaya keturunan dari Raja Singawardhana dan menantu Raja Kertabhumi sebagai penguasa (bukan raja) Majapahit. Dyah Ranawijaya naik takhta bergelar abisheka Girindrawardhana yang memerintah Majapahit sampai tahun 1527 M selama empatpuluh tahun. Karena waktu itu Girindrawardhana berhubungan dengan Portugis di Malaka yang merupakan musuh Sultan Demak dalam urusan persaingan dagang dan perebutan kekuasaan maka untuk kedua kalinya Majapahit diserang prajurit Demak dibawah pimpinan Toh A Bo putra Sultan Trenggana alias Tung Kang Lo. Pada tahun 1527 M itulah Girindrawardhana wafat.     

Raja-raja Majapahit
 a. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana Sanggramawijaya (1294 – 1309)
 b. Jayanegara Wirandagopala atau Kala Gemet (1309 – 1328)
 c. Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani (1328 – tidak diketahui dengan pasti)
 d. Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara (tidak diketahui dengan pasti – 1389)
 e. Wikramawardhana bergelar Hyang Wisesa (1389 –  1427)
 f. Putri Suhita (1427 – 1447)
 g. Bhre Tumapel (1447 – 1451)
 h. Bhre Pamotan Sang Sinagara (1451 – 1453)
  i. Bhre Wengker bergelar Purwawisesa (1456 – 1466)
  j. Bhre Pandan Salas (1466 – 1468)
 k. Singawardhana (1468 – 1474)
  l. Bhre Kertabhumi (1474 – 1478)

Catatan:
Ada juga catatan yang menyebutkan Raja Majapahit terakhir ialah Prabu Brawijaya V yang menyingkir ke Gunung Lawu karena tidak mau masuk Agama Islam, kemudian disebut juga Sunan Lawu.

 *sumber Babad Tanah Jawi

Share