AKU TELAH MELIHAT TUHAN! (YOHANES 20: 11-18)
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. (Yohanes 20: 18, TB2)
Aku Telah Melihat TUHAN!
Siapa pernah melihat Tuhan Yesus? “Saya pernah bermimpi bertemu dengan Tuhan Yesus,” demikian seorang jemaat pernah berkata kepada saya. Sebaliknya, ada juga yang berkata pada saya, ”Saya pengin mimpi bertemu Tuhan Yesus, tapi tidak pernah terjadi. Apakah saya kurang beriman ya pak?” Rupanya ada keinginan atau bahkan kerinduan untuk melihat Yesus walau hanya sekadar dalam mimpi. Apakah Anda juga punya punya keinginan dan kerinduan yang sama?
“Aku telah melihat Tuhan!” demikian kata Maria Magdalena kepada murid-murid Yesus. Ada opini yang menyatakan bahwa murid-murid Yesus, termasuk Maria Magdalena sebenarnya mengalami halusinasi. Mengapa mereka bisa mengalami halusinasi? Karena mereka sedang tertekan berat dalam kesedihan dan duka atas wafatnya Yesus. Kondisi mental traumatik semacam ini menyebabkan mereka mengalami halusinasi. Bagi para penganut opini halusinasi ini, Maria mengalami halusinasi auditorik (pendengaran) dan visual (penglihatan). Ia mendengar suara Yesus berbicara padanya dan ia melihat Yesus dengan matanya.
Kisah Maria Magdalena yang bertemu dengan Yesus yang bangkit tidak bisa dipahami sebagai kisah halusinasi. Pengalaman Maria Magdalena dengan sendirinya menegaskan pengalamannya sebagai pengalaman nyata bukan halusinasi.
Siapapun yang mengalami halusinasi, tidak akan bisa mengalami kontak fisik dengan Yesus. Dalam perjumpaan Maria dengan Yesus yang bangkit, Maria Magdalena memegang erat-erat Yesus, seakan tak lagi mau berpisah dengan Yesus. Itulah sebabnya, Yesus kemudian berkata kepada Maria, ”Janganlah engkau memegang Aku terus…” (ayat 17). Maunya sih Maria terus-terusan memegang erat Yesus yang bangkit.
Maria melepaskan pegangannya, kemudian menindaklanjuti perintah Yesus untuk menceritakan pengalaman perjumpaannya dengan Yesus yang bangkit kepada murid-murid Yesus lainnya. Ketika berjumpa dengan para murid, Maria berseru kepada mereka: Aku telah melihat Tuhan. Kata melihat, dalam bahasa Yunani horao, punya arti khusus. Ini melihat bukan sekadar melihat. Juga bukan melihat dengan keraguan atas apa yang dilihatnya.
Ini tindakan melihat dengan keyakinan atau kepastian penuh atas apa yang telah dilihatnya. Ya, Maria Magdalena sadar penuh bahwa dia tidak berhalusinasi. Ia telah mengalami langsung perjumpaan dan kontak dengan Yesus yang bangkit.
Dengan begitu, Maria Magdalena adalah saksi mata kebangkitan Yesus. Kita memang bukanlah saksi mata. Namun demikian kita tetap bisa melihat Yesus dengan mata iman, sehingga kita pun akan menjadi saksi-saksi iman atas kebangkitan Yesus.
Amin.
Media: GKJ-N/No.05/03/2024
Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.