ALLAH YANG MENGHAPUS SEGALA AIR MATA (Wahyu 7: 9-17)

Renungan Minggu, 8 Mei 2022

ALLAH YANG MENGHAPUS SEGALA AIR MATA
(Wahyu 7: 9-17)

…Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka. ”
(Wahyu 7: 17)

 

Allah Yang Menghapus Segala Air Mata

Tidak ada yang salah dengan air mata.
Manusia membutuhkan air mata.
Bahkan menurut data dari American Academy of Ophthalmology (AAO) manusia bisa membuat 15 hingga 30 galon air mata setiap tahun.
Mata kita bahkan penuh dengan air mata sekalipun kita tidak menangis.
Air mata ini berfungsi untuk menghentikan mata kita dari kekeringan atau kotor.
Tanpa air mata yang cukup, mata kita mengandung risiko terkena berbagai cedera mata yang bisa mengakibatkan gangguan penglihatan.
Air mata bisa keluar melalui dua cara: refleks dan emosional.
Ketika sesuatu yang kotor masuk ke mata, secara refleks kita akan mengeluarkan air mata.
Ketika kita merasa sedih atau bahagia, secara emosional kita akan mengeluarkan air mata.

“Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” Tentu sabda ini tidak kita maknai bahwa manusia tidak akan memiliki air mata di mata mereka.
Air mata ini lebih menunjuk pada air mata emosional.
Apa konteksnya?
Konteksnya adalah  penderitaan besar yang dihadapi oleh umat.
Di ayat 14 disebutkan mereka berada dalam kesusahan yang besar. Mereka menderita karena imannya kepada Kristus. Dan ini bukan penderitaan yang ringan, tetapi penderitaan yang bisa menghadapkan mereka langsung dengan kematian.
Penderitaan yang pada dasarnya membuat air mata mereka tercurah secara emosional saat menanggung beratnya penderitaan tersebut.

Namun, air mata emosional yang sarat rasa pedih dan duka tersebut tidak untuk selama-lamanya dialami oleh umat-Nya.
Mereka pada akhirnya akan berdiri sebagai umat pemenang.
Allah akan mengeluarkan mereka dari kesusahan atau kesengsaraan yang mereka alami.
Mereka sungguh akan merasakan penyelamatan Allah.
Dan mereka sungguh bersyukur atas penyelamatan Allah tersebut dalam hidup mereka.
Dalam konteks semacam inilah, air mata emosional yang sarat rasa pedih dan duka digantikan sukacita.
Allah menghapus segala air mata kepedihan dan dukcita mereka dengan sukacita karena kemenangan dan peyelamatan mereka di dalam Kristus.

Kita semua barangkali pernah mengalami, air mata kita keluar tidak hanya saat kita sedih atau berduka, melainkan saat kita juga mengalami rasa sukacita atau bahagia.
Jadi, sekali lagi,  tidak ada yang salah dengan air mata kita.
Namun demikian, jangan sampai air mata kita yang keluar menjauhkan kita dari Tuhan.
Ketika air mata kita yang keluar menjauhkan kita dari Tuhan, air mata itu perlu dihapuskan.
Kita mohon Tuhan sendiri yang menghapus air mata kita.
Hapusan-Nya sekaligus menjadi kekuatan bagi kita untuk tetap setia pada-Nya dalam beragam kondisi hidup yang kita alami. Namun  ketika air mata kita yang keluar justru menebalkan iman kita pada Tuhan dalam suka maupun derita, air mata itu justru menjadi berkat dalam hidup kita.

Amin.

Media: GKJ-N/No.19/05/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.