Berkarya Mewujudkan Pembaruan Hidup (Wahyu 21: 1-8)
“Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.” (Wahyu 21: 5)

Apakah masa kini lebih baik dari masa lalu atau malah lebih buruk? Jawaban pertanyaan ini memang bisa sangat subjektif bergantung pengalaman hidup kita masing-masing. Bagi saudara-saudara kita yang terkena banjir di awal tahun 2020 ini, tentu tahun baru ini dialami dengan peristiwa buruk. Namun demikian, para pakar pada umumnya melihat kecenderungan global dunia ini menuju kehidupan yang semakin baik.

Pembaruan dalam beragam bidang kehidupan manusia menunjukkan dunia kita bergerak semakin lebih baik daripada yang diperkirakan manusia pada umumnya. Dengan sangat jelas, Hans Rosling, dalam bukunya Factfulness, menyampaikan hasil risetnya selama 18 tahun dengan berbasis fakta bahwa dunia kita bergerak semakin lebih baik dari masa-masa sebelumnya.

Dunia akan semakin lebih baik dan sempurna. Itulah pesan utama dari perikop ini. “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru…” Kata baru, dalam bahasa Yunani  kainon, menunjuk pada langit dan bumi (lama) yang diperbarui, lebih baik dan lebih sempurna dari sebelumnya. Namun tentu hal ini tidak terjadi dengan sendirinya. Allahlah yang mewujudkan karya pembaruan ini. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”

Lalu di mana peran kita (manusia) dalam karya pembaruan yang dikerjakan oleh Allah ini? Meskipun Allah berkarya memperbarui dunia ini, tidak berarti manusia bersikap pasif dan sekadar menanti karya pembaruan Allah ini. Manusia, umat beriman dipanggil untuk bergerak bersama dalam proyek pembaruan Allah atas dunia ini.

Itulah sebabnya dikatakan ”Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini…” Hanya mereka yang berjuanglah yang menang. Berjuang mengikuti gerak pembaruan Allah atas dunia ini hingga kesempurnaannya nanti. Berjuang dan berkarya mewujudkan pembaruan hidup agar selaras dengan kehendak Allah.

Kesempurnaan pembaruan dunia ini adalah karya Allah. Namun demikian benih-benih dunia baru itu sudah kita alami dalam pertumbuhan yang mewujudkan kehidupan yang semakin lebih baik bagi umat manusia. Menjadi tugas kita juga menyirami benih-benih dunia baru itu melalui karya pembaruan hidup kita yang berkenan di hadapan Allah. Amin.

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th. 

Share