Berpulih Dari Dosa (Lukas 5: 1-11)

Renungan Minggu, 6 Februari 2022

BERPULIH DARI DOSA
(Lukas 5: 1-11)

“Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Lukas 5: 8)

 

oleh : Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

 

 

Berpulih Dari Dosa

Dalam cerita komik atau film produksi Marvel, ada tokoh superhero bernama Wolverine yang memiliki kemampuan self-healing.
Kalau tubuhnya terluka, misalnya terkena sayatan pisau lawan, dengan cepat lukanya akan menutup dan membaik karena tokoh ini memiliki kemampuan menyembuhkan diri sendiri.
Apakah dalam hidup ini, ada semacam self-healing yang dapat dengan cepat menyembuhkan dosa-dosa kita?
Atau sebaliknya yang terjadi, dosa-dosa kita tidak pernah disembuhkan, kita selalu menanggung luka dosa-dosa itu dalam hidup kita?

Saya ambil contoh.
Suatu saat kita  pernah menyakiti hati orang lain.
Kita sadar kita telah berdosa dengan sikap kita tersebut.
Kita bahkan sudah minta maaf kepadanya atau bahkan minta ampun pada Tuhan.
Namun demikian, seiring berlalunya waktu, “rasa dosa” itu tidak pernah hilang dalam diri kita.
Dengan kata lain, luka dosa itu selalu ada pada kita, tidak pernah sembuh.
Kita tidak pernah bisa lepas dari rasa dosa kita karena pernah menyakiti hati orang lain.

Mukjizat penangkapan ikan di Danau Genesaret tersebut, telah membuka mata batin Simon bahwa sosok yang di hadapannya memang bukan orang sembarangan.
Terlebih ia sendiri telah menyaksikan Yesus menyembuhkan ibu mertuanya dari sakitnya (kisahnya ada di Injil Lukas 4:38-39).

Dalam diri Yesus tersebut, ia merasakan kehadiran Allah yang nyata, sehingga ia sadar bahwa dirinya sebagai orang berdosa tidak layak berada di hadapan-Nya. Itulah sebabnya, ia kemudian tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”Dengan bersikap semacam ini, Simon merasakan ketidakberdayaan hidupnya sebagai orang berdosa yang tidak layak diperhatikan dan dikasihi Yesus.

Namun Yesus sungguh mengasihi Simon.
Yesus memulihkan Simon yang merasa tidak punya daya menjadi berdaya.
Yang punya “rasa dosa” dan tidak layak dihadapan Tuhan menjadi sosok yang berdaya dan layak di hadapan  Tuhan.
Yesus mengatakan bahwa  Simon tidak hanya akan menjadi  penjala ikan, tetapi juga penjala manusia.

Seorang yang ingin berpulih, harus mau memulihkan dirinya sendiri. Salah satu hambatan untuk memulihkan  diri sendiri adalah  rasa  dosa.
Manusia memang manusia yang tidak lepas dari dosa. Namun demikian rasa dosa yang berlebihan bisa membuat seseorang malah jauh dari Allah. Allah senantiasa berkenan mengampuni dosa-dosa kita.
Sebagai orang yang mudah jatuh dalam dosa, dan selalu punya rasa dosa dalam hidup kita, kita tidak perlu takut untuk menerima pemulihan dari Allah.
Bagi Allah, tidak ada seorang pun yang tidak pantas menerima pemulihan dari Allah.
Seperti Simon, kita juga menerima pemulihan dosa oleh Yesus.

Amin.

Media: GKJ-N/No.06/02/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

Share