BERSERU PADA TUHAN DALAM KESETIAAN
(Mazmur 145: 17-21)
“TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.” (Mazmur 145: 18)
Berseru Pada Tuhan Dalam Kesetiaan
Pernahkan Anda merasakan Tuhan jauh dari hidup Anda?
Perasaan Tuhan jauh bisa muncul karena banyak sebab. Salah satu sebab, kita tidak merasakan doa-doa kita dijawab oleh Tuhan. Terlebih doa-doa spesifik yang kita panjatkan pada-Nya. Pasangan suami-isteri bisa berpikiran Tuhan jauh dalam kehidupan keluarga mereka karena doa mereka untuk mendapatkan keturunan, walau bertahun-tahun didoakan, belum dikabulkan.
Sebab lain yang bisa muncul, karena kita sendiri juga jarang mengikuti akvititas keagamaan. Ketika kita menjauh dari aktivitas keagamaan yang ada, kita akan lebih mudah merasa Tuhan jauh dari hidup kita.
Bagi umat Israel, Tuhan tidak jauh keberadaan-Nya dalam kehidupan umat. Memang benar, Tuhan bisa menjauh dari keberadaan umat, misalnya karena dosa-dosa umat. Umat memang bisa mengalami semacam ketegangan relasional antara umat dengan Tuhan. Kadang Tuhan terasa dekat, kadang Tuhan terasa jauh.
Namun demikian, bagi umat, hakikat Tuhan adalah dekat dalam kehidupan umat. Tuhan juga bukan Tuhan yang enggan didekati atau sulit didekati olah umat. Tuhan adalah Tuhan yang bisa didekati. Umat bisa dengan mudah datang mendekat kepada Tuhan kapanpun dan dimanapun.
Itulah sebabnya di Mazmur 145 ini, umat menyatakan puji-pujian-Nya kepada Tuhan.Umat memuji dan memuliakan Tuhan atas beragam karakter Tuhan yang dialami umat dalam kehidupan mereka. Tuhan adalah Tuhan yang agung dan mulia (ayat 3), Tuhan itu pengasih dan penyayang (ayat 8-9), Tuhan itu setia dan adil (ayat 17). Pengalaman iman umat terhadap Tuhan seperti inilah yang memampukan umat untuk tetap berseru kepada Tuhan dalam beragam kondisi hidup yang dialami umat. Umat yakin tetap bisa berseru kepada Tuhan karena umat yakin Tuhan itu dekat pada setiap orang (18), terutama umat yang setia pada-Nya.
Jadi, jangan pernah enggan untuk berseru kepada Tuhan atas segala pengalaman hidup yang kita alami. Seruan kita pada Tuhan pada dasarnya juga meneguhkan keyakinan dan bahkan kesetiaan kita pada Tuhan bahwa Tuhan itu dekat dalam hidup kita. Seruan bisa merupakan seruan syukur atas berkat dan penyertaan Tuhan selama ini atau bahkan seruan minta tolong pada Tuhan agar Tuhan berkenan menolong kita menghadapi beragam beban dan tantangan hidup kita.
Rawatlah pertumbuhan iman kita dengan keyakinan bahwa Tuhan itu dekat dalam hidup kita.
Ketika kita berpikir Tuhan itu jauh dari hidup kita, yang terjadi bisa sebaliknya kita yang menjauh dari Tuhan, bukan Tuhan yang menjauh dari hidup kita. Tuhan itu dekat, oleh karena itu mari kita selalu mendekat pada Tuhan. Semakin kita dekat pada Tuhan, semakin kita dimampukan menjalani hidup ini dalam kesetiaan kepada-Nya.
Amin.
Media: GKJ-N/No.45/11/2022
Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.