Bertahan Dengan Setia Hingga Kedatangan-Nya (Lukas 21: 7-19)

BERTAHAN DENGAN SETIA HINGGA KEDATANGAN-NYA
(Lukas 21: 7-19)

“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Lukas 21: 19)

 

Bertahan Dengan Setia Hingga Kedatangan-Nya

Dalam beragam masalah hidup yang dialami, seseorang bisa memberikan respons yang berbeda-beda. Ia bisa kabur dari masalah hidup yang ada atau ia akan bertahan untuk tetap menghadapi permasalahan hidup yang ada tersebut.
Respons mana yang tepat, tentu bergantung pada jenis permasalahan yang dihadapi.
Ketika seseorang melihat harimau yang lepas di kebun binatang, tentu respons yang tepat sedapat mungkin kabur bukan nekat mendekati harimau tersebut. Kalau dia nekat mendekati harimau itu, risiko bisa bertahan hidup lebih kecil dibandingkan kalau dia kabur menjauh secepatnya dari harimau tersebut.


Yesus menubuatkan situasi sulit yang akan dihadapi umat-Nya. Umat akan menghadapi beragam penderitaan karena imannya kepada Kristus. Mereka akan ditangkap, dianiaya, bahkan dibunuh karena iman mereka kepada Kristus oleh para pembenci Kristus dan murid-murid-Nya. Situasi semacam ini akan menghadapkan umat-Nya untuk memberikan respons yang benar.
Apakah umat akan kabur dari masalah yang ada ini atau ia akan bertahan menghadapi penganiayaan tersebut?


Nubuat penganiayaan ini disampaikan Yesus tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti atau memperlemah iman umat. Justru sebaliknya, umat diteguhkan untuk tetap bertahan dalam kesetiaan kepada Kristus atas penderitaan yang ditanggungnya karena beriman kepada Kristus. Beriman kepada Kristus memang tidak dengan sendirinya berjalan mudah.
Kadang ada tantangan hidup yang muncul. Apakah tantangan hidup ini akan dihadapi dengan kabur dari iman atau mempertahankan iman dengan kesetiaan?


Ketika seseorang kabur dari iman, bisa saja seseorang merasa aman dan selamat. Ia barangkali tidak lagi ditangkap atau dianiaya karena Kristus, karena ia telah meninggalkan imannya kepada Kristus. Namun demikian, bukan itu yang dikehendaki Yesus. Mereka yang bertahan pada Kristus, betapapun berat beban dan risiko yang mereka hadapi, yang akan memperoleh hidup.
Hidup di dalam Kristus tidak dibatasi hidup di dunia. Di dunia, nyawa umat-Nya bisa direnggut oleh para pembenci Kristus, namun hidupnya tidak berhenti dengan kematiannya tersebut. Hidup kekal yang diberikan Kristus pada umat-Nya akan memulihkan kehidupan umat-Nya tersebut.


Bagi orang percaya, kabur dari iman ketika berhadapan dengan tantangan hidup, bukanlah respons yang benar. Kristus menghendaki kita agar kita bertahan dalam kesetiaan iman kepada-Nya. Ketika orang Kristen tidak kabur dari imannya, akan menjadi kesempatan baginya untuk bersaksi bagi Kristus (ayat 13). Dan inilah sesungguhnya yang terwujud dalam kehidupan orang-orang Kristen perdana. Mereka tidak kabur dari iman saat penganiayaan, sehingga respons mereka justru menjadi kesaksian yang hidup bagi sesama.

Ayo, jangan berpikir untuk kabur dari iman kita, saat kita menghadapi persoalan hidup.

Amin.

Media: GKJ-N/No.46/11/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

Share