Bertumbuh Dalam Pengajaran (Markus 1: 21-28)

Renungan Minggu – 31 Januari 2021

BERTUMBUH DALAM PENGAJARAN (Markus 1: 21-28)

“Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.”
(Markus 1: 22)

oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th

 

Bertumbuh Dalam Pengajaran

Refleksi tahapan perjalanan, dari pengajaran Injil oleh Tuhan Yesus Kristus di Galilea khususnya di Kapernaum, mungkin secuil namun besar dimensi imannya seperti tahapan perjalanan seorang jenderal polisi bernama Bpk. Listyo Sigit Prabowo, yang harus menjalani fit and proper test di Komisi III DPR, Listyo Sigit Prabowo memaparkan konsep Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang mendapat aplus dari anggota legislatif.
Konsep tersebut merupakan fase lebih lanjut dari Polri Promoter (PROfesional, MOdern, dan TERpercaya) yang telah digunakan pada periode sebelumnya dengan pendekatan pemolisian berorientasi masalah atau problem oriented policing. (Dikutip dari Tribunnews.com) dan akhirnya bermuara dilantiknya beliau menjadi Kapolri, Rabu 27 Januari 2021 lalu.

Bagi gereja-gereja serta umat Kristiani di Indonesia ini sangat membanggakan.
Bahkan khususnya bagi banyak umat Kristen Protestan, karena Bpk. Listyo -Kapolri yang baru- dengan pede (baca percaya diri) menyatakan kepada media dan semua orang bahwa “saya beragama Kristen Protestan,” semua kita dibuat menjadi takjub.

Tetapi apakah cukup atau kita berhenti dengan kagum atau ketakjuban?
Tentu tidak.
Di bacaan kita kali ini, Tuhan Yesus Kristus mengajak murid-murid ke rumah ibadah (sinagoge), lalu Yesus mengajar dan terlihat berkuasa. Penulis Markus menjelaskan bahwa Ia mengajar tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Yesus -Rabuni dan Tuhan- mengajar dengan menunjukkan otoritas rohani yang berasal dari Allah, membuat firman menjadi hidup dan menimbulkan ketakjuban setiap orang yang mendengar Dia: “Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.” (Markus 1:22)

Mari sadari, dan lebih maju dalam spiritualitas kita: takjub saja tidak cukup, yang ingin diajarkan Tuhan Yesus Kristus apakah kita mau semakin percaya.
Ya, imanlah yang penting. Semua orang yang hadir dalam rumah ibadat saat itu tentu takjub, tetapi tidak semua orang menjadi percaya.
Mari bersama bertumbuh dalam pengajaran Allah dalam Tuhan Yesus Kristus dan hikmat ajaran Roh Kudus, setiap hari. Orang-orang dalam rumah ibadat di konteks bacaan kita tadi telah mendengar ajaran Firman, juga mukjizat telah mereka saksikan, tetapi semua itu tidak mengubah hati mereka untuk percaya kepada Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan kita?
Mari, Tuhan terus mengajar dan terus bekerja memberkati kita semua. Semua umat manusia bahkan.
Melalui pandemi sekarang, mari belajar, dan khusus untuk Indonesia, Tuhan dengan cara-Nya, terus mengajar, menyembuhkan-memulihkan, menguatkan dan memberkati Indonesia. Mari semakin percaya, bertumbuh dalam pengajaran Tuhan yang nyata tiap hari

Amin.

Media: GKJ-N/No. 05/01/2021

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share