Renungan Minggu, 12 Desember 2021
HASILKANLAH BUAH-BUAH PERTOBATANMU! (Lukas 3: 7-14)
“Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!”
(Lukas 3: 8)
oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.
Hasilkanlah Buah-buah Pertobatanmu!
Tema Minggu Adven ke-3 kali ini menggunakan tanda seru: Hasilkanlah Buah-buah Petobatanmu! Ada seruan pertobatan yang disuarakan Yohanes Pembaptis begitu keras (7-9).
Mungkin bisa kita bagi menjadi tiga kelompok orang yang merespons secara berbeda (coba baca ulangi ayat 10-14) membuktikan bahwa anugerah Tuhan bekerja di antara mereka.
Pertama kepada orang banyak, Yohanes berkata bahwa mereka harus menunjukkan kasih, sebagaimana kasih Allah sudah mengampuni mereka.
Kedua, kepada para pemungut cukai, Yohanes mengingatkan mereka akan integritas dalam pekerjaan.
Sangat mudah bagi mereka untuk memperkaya dirinya sendiri dengan memanipulasi uang-uang pajak yang diterimanya.
Godaan itu begitu besar, sehingga kalau mereka bisa menolak untuk melakukan penipuan, itu membuktikan mereka sungguh-sungguh bertobat.
Bukti nyata pertobatan ialah kesediaan merubah perilaku, yang tadinya berpusat pada diri sendiri menjadi berpusat kepada Allah.
Maka pertanyaan masing-masing kelompok, “Apa yang harus kami perbuat?” adalah doa pertobatan kepada Allah.
Lalu ketiga, kepada para prajurit, Yohanes berkata bahwa pertobatan mereka harus dibuktikan dengan tidak lagi memanfaatkan kuasa demi kepentingan mereka sendiri.
Dari semua kelompok tersebut, ajaran Tuhan melalui Yohanes bertujuan mengarahkan mereka kepada perubahan sikap: peduli kepada sesama (ayat 11) serta menahan diri dari penyalahgunaan kuasa (ayat 13-14).
Mungkinkah orang yang menyadari lalu menyesali dosanya serta merta melepaskan diri dari ikatan dosa? Bukankah dosa secara hakiki memperbudak si pendosa?
Hal itu disadari benar oleh Yohanes.
Dengan jujur mengakui bahwa dia bukan Mesias melainkan hanya pendahulu, yang mempersiapkan hati manusia. Kristus yang akan datang, Dialah yang dapat memperbarui hati dan pikiran manusia dengan penyucian Roh Kudus (baca ulang ayat 16).
Roh Kudus bagaikan api peleburan emas yang membakar dan menghancurkan segala kotoran batin manusia sampai terjadi pemurnian. Hal ini sangat memperkuat penegasan Nats dari perikop kita di Minggu Adven ketiga kali ini, yaitu di ayat 8 demikian, “ Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!”
Peringatan yang keras ini dimaksudkan agar tidak terjadi kemunafikan di antara orang banyak yang mengaku sudah bertobat.
Yohanes mengerti bahwa dia bukan Mesias sehingga tidak berhak menghukum orang berdosa.
Bagaimana dengan kita kini di tengah pandemi?Bahkan di munculnya varian baru (lagi) Covid-19, bernama Omicron, ditambah berbagai bencana alam yang terjadi kembali di berbagai lokasi.
Mari kita menggunakan keadaan ini sebagai kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Dari hal-hal sederhana, yang jasmani dan khususnya rohani, namun bermakna besar dan luas bagi banyak orang.
Selamat terus dan semakin menghasilkan buah-buah pertobatan tiap kita, tiap hari.
Salam sehat jasmani dan khususnya rohani dengan pertobatan dan buah-buah pertobatan kita. Juga khusus: Selamat kepada teman-teman yang angkat sidi.
Selamat memasuki dan menjalani Minggu Adven 3 ibu, bapak dan sahabat muda-remaja.
Amin.
Media: GKJ-N/No.50/12/2021
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.