HIDUP BIJAK DALAM MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN (Matius 25:1-13)
“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:1-13)
Hidup Bijak Dalam Menyambut Kedatangan Tuhan
Perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh ini mengajarkan tentang apa yang terjadi saat Tuhan Yesus Kristus datang kembali menjemput murid-murid, termasuk kita umat jrmaat-Nya dan semua para pengikut Dia di zaman now, untuk dibawa masuk kedalam kemuliaan-Nya.
Tuhan Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai mempelai laki-laki yang kedatangan-Nya terjadi secara tiba-tiba. Ia hanya akan membawa gadis-gadis bijaksana berhikmat yakni jemaat-Nya yang siap sedia. Bagi gadis-gadis yang bodoh, yakni mereka yang tidak mempersiapkan diri tidak ada kesempatan untuk berbenah. Segera pintu ruang perjamuan Surga abadi kekal akan ditutup dan tidak dibuka kembali.
Oleh karena itulah menjadi gadis-gadis hikmat bijaksana adalah tanggung jawab setiap kita sebagai pribadi, keluarga dan persekutuan Kristen. Perhatikanlah lebih mendetail, bahwa perumpamaan ini berbicara tentang Kerajaan Surga (jelas termaktub di ayat 1) dikaitkan dengan kedatangan Anak Manusia kelak (ayat terakhir kita di ayat 13). Keadaan kita manusia dalam evaluasi Tuhan kelak terbagi ke dalam dua kelompok. Kelompok yang seperti gadis yang cerdas berhikmat (baca dan maknai lagi ayat 4&7) dan kelompok yang mirip gadis yang bodoh (baca lagi dan maknai lagi ayat 3&8).
Kepada para gadis berhikmat diizinkan ambil bagian dalam pesta sang pengantin sebab meski ada penundaan mereka telah menyiapkan agar pelita mereka tetap menyala. Karena mereka tanggap terhadap Tuhan Yesus dan berjaga-jaga merindukan kedatangan-Nya, mereka akan disambut Dia ketika Ia datang kembali untuk menggenapkan Kerajaan Surga. Mari mempertanggungjawabkan semua yang Tuhan beri kepada tiap kita (sebagai pribadi dan kebersamaan persekutuan orang-orang percaya yang mau setia berhikmat) dan berjuang terus berhikmat menjalani pergumulan hidup tiap zaman.
Sebaliknya, mereka yang tidak tanggap dan tidak siaga akan ditolak. Kerajaan Surga datang di dalam dan melalui hidup, ajaran, dan perbuatan Yesus Kristus, Tuhan kita dan Juruselamat dunia. Kelak pada kedatangan-Nya kedua kali akan merampungkan pewujudan Kerajaan Surga dan menentukan siapa yang layak berbagian di dalamnya.
Mari menjadi pribadi dan persekutuan umat yang semakin percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Setiap hari mari memiliki sikap rindu berjumpa dengan-Nya. Baik “berjumpa” melalui orang-orang yang kita temui dalam keluarga dan di keseharian, melalui segala ciptaan-Nya, juga melalui ajaran Firman, dengan berbagi fenomena kehidupan pergumulan perjuangan tiap kita. Pengharapan tersebut seharusnya mewujud di dalam sikap hidup sehari-hari. Bijak dengan siaga menantikan kedatangan Tuhan yang digambarkan sebagai membawa minyak cukup, dituntut Tuhan dari orang Kristen. Justru karena di zaman now (masa kini) kecenderungannya orang makin tidak peduli terhadap kebenaran dan makin mengabaikan soal kedatangan Tuhan Yesus Kristus.
Mari kita “siapkan selalu minyak” yakni berjuang hidup sesuai dengan petunjuk firman-Nya, menaati perintah-Nya, dan setia menantikan dengan hidup bijak dan kewaspadaan penuh mengasihi Tuhan dan sesama manusia.
Amin.
Media: GKJ-N/No.02/11/2023
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.