Keagungan Allah dalam Karya Penyelamatan-Nya (Mazmur 29: 1-11)

“TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya,
TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!”
(Mazmur 29: 11)

Ada banyak cara orang beriman bisa merasakan keagungan TUHAN. Salah satunya melalui keindahan alam. Alam yang indah dan teratur menunjukkan keagungan Sang Pencipta. Pada waktu saya berada di puncak gunung Sinai, saya melihat beberapa orang terlihat penuh syukur dan terharu bisa menatap langit pagi hari di gunung tersebut.

Banyak orang beriman yang merasakan lebih dekat pada Tuhan  ketika berada di alam yang indah dibandingan dengan suasana alam yang porak-poranda karena bencana.

Sang pemazmur juga merasakan keagungan Tuhan ketika melihat alam semesta ini. Perhatikan pilihan kata yang dipakai sang pemazmur dalam memasukkan unsur-unsur semesta ini: air, guntur, pohon, gunung, padang gurun, rusa betina, hutan, dan bahkan air bah. Melalui unsur-unsur alam semesta itu, suara,  kehadiran,  dan karya Tuhan dapat dirasakan dan dialami oleh umat. Inilah yang dalam bahasa teologis disebut sebagai teofani (Dalam bahasa Yunani, theos Allah, phaneia penampakkan). Tuhan yang menampakkan diri-Nya dan mewujudkan karya penyelamatan-Nya melalui alam semesta ini. Manusia yang peka akan mampu melihat keagungan Tuhan melalui semesta ini karena melalui semesta ini Tuhan mewujudkan karya penyelamatan-Nya.

Mereka yang peka kemudian terdorong untuk mengucap syukur pada Tuhan, menyadari bahwa alam semesta ini dipakai Tuhan dalam karya penyelamatan-Nya. Inilah yang dalam bahasa teologis disebut sebagai doksologi (Dalam bahasa Yunani, doxa pujian, logia ucapan/kata-kata). Pujian bagi Allah. Jadi keagungan Tuhan yang dirasakan umat melalui teofani mendorong munculnya doksologi umat terhadap Tuhan. Dari teofani menuju doksologi.

Teofani tidak hanya melalui alam semesta. Kita, umat kristiani,  meyakini teofani berpuncak pada kehadiran dan karya penyelamatan Yesus di dunia ini. Melalui Yesus yang tersalib, kita melihat teofani Sang Bapa yang mengasihi manusia. Sakramen Perjamuan yang kita terima saat ini mengajak kita untuk mengenang teofani Sang Bapa melalui Sang Putra yang tersalib. Teofani Sang Bapa melalui Sang Putra senantiasa membawa kasih, pengampunan, dan damai sejahtera bagi umat-Nya. Itulah sebabnya kita diajak bersyukur dalam menerima sakramen ini. Teofani harus memampukan kita mewujudkan doksologi pada keagungan Tuhan. Amin.

 

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.   

Share