Renungan Minggu 26 Juli 2020
KELEGAAN ATAS HIKMAT DAN PENGERTIAN YANG DIBERIKAN ALLAH (I Raja-raja 3: 5-15)
“…sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.”
(I Raja-raja 3: 12)
Dipimpin oleh : Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D
Make a wish!
Kemukakan keinginanmu.
Kemukakan harapanmu!
Kata-kata ini sering diucapkan ketika ada seseorang yang berulang tahun.
Dengan bertambahnya umur, tentu diharapkan kehidupan akan semakin baik. Make a wish, tentu saja dimaksudkan tidak lagi menjadi sekadar ucapan klise, namun juga bisa menjadi dorongan seseorang untuk sungguh-sungguh menata lebih baik kehidupannya dalam suasana “baru”, seiring umurnya yang bertambah.
Making a wish, juga dilakukan oleh Salomo. Terjadi bukan pada saat ulang tahunnya, melainkan setelah beberapa waktu ia dilantik menjadi raja Israel (I Raja-raja 2:12).
Dalam mimpinya, ia mendapat penglihatan dari Tuhan. Kata Tuhan kepadanya,”Mintalah apa saja yang hendak Kuberikan kepadamu.” Bayangkan situasi Salomo: Ia raja yang baru dilantik, bertanggung jawab atas nasib rakyatnya yang banyak, kerajaannya dikelilingi kerajaan-kerajaan besar lainnya yang siap menyerang sewaktu-waktu.
Apa yang perlu ia minta dalam kondisi semacam itu? Kekayaaan. Dengan kekayaan ia akan bisa mengatur roda perekonomian rakyat dengan baik. Rakyat sejahtera maka kerajaan pun akan kuat. Dengan kekayaan, ia juga bisa meningkatkan kekuatan dan pertahanan militer dengan baik. Umur panjang. Siapa yang tidak mau berumur panjang, terlebih dia seorang raja? Umur panjang sangat penting, mengingat sebagai raja dia memiliki banyak musuh terutama dari kerajaan-kerajaan sekitar.
Namun demikian, Salomo tidak meminta semua itu: kekayaan, umur panjang, dan nyawa musuh-musuhnya. Kesadarannya bahwa dia masih sangat muda dan belum berpengalaman (ayat 7), membuat Salomo meminta hal yang lebih esensial: hati yang penuh hikmat dan pengertian.
Apa artinya kekayaan dan umur panjang, jika seseorang yang mempunyai kekayaan dan umur panjang itu tidak mempunyai hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan jahat (ayat 9)? Kekayaan dan umur panjang bisa-bisa justru akan membuat hidupnya menjauh dari kebenaran dan kehendak Tuhan dalam hidupnya.
Di hadapan Tuhan, kita pun bisa memohon hati yang penuh hikmat dan pengertian dalam menjalani hidup ini. Pada saat kita ulang tahun, atau pada saat tertentu, atau bahkan setiap hari pun, kita bisa making a wish pada Tuhan. Dengan hikmat dan pengertian dari-Nya, segala berkat lainnya yang kita terima dari Tuhan, akan dapat kita kelola dengan penuh tanggung jawab demi kemuliaan-Nya. Amin.
Renungan oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.