Keluarga Mengenal Tuhan Lebih Dalam (Yeremia 31: 31-34)

KELUARGA MENGENAL TUHAN LEBIH DALAM
(Yeremia 31: 31-34)

“Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku…” (Yeremia 31: 34)

 

Keluarga Mengenal Tuhan Lebih Dalam

Dari keluarga, kita pertama-tama mengenal Tuhan.
Coba apakah kita bisa mengingat masa kecil kita saat kita mengenal Tuhan?
Saya pribadi tidak pernah ingat kapan pertama kali berdoa, namun saya ingat betul masa kecil saya diisi tiap minggu pagi dengan pergi ke sekolah Minggu. Orang tua saya selalu meminta saya untuk pergi ke sekolah Minggu. Sekolah Minggu tidak diadakan di gereja, tetapi di rumah seorang warga jemaat, cukup dengan berjalan kaki menuju tempat itu.
Rasanya saya senang tiap kali bisa mendengar cerita di sekolah Minggu.

Setelah bisa membaca, saya mulai senang membaca komik alkitab.
Saya menyukai cerita alkitab bukan dari membaca alkitab melainkan dari membaca komik alkitab. Karena orang tua dan eyang saya tahu saya menyukai komik alkitab, mereka sering membelikan saya komik alkitab tersebut dengan judul yang berbeda-beda. Momen-momen ritual tertentu, terutama ibadah dan perayaan Natal menjadi momen yang semakin memantapkan proses pertumbuhan iman.
Di masa kecil saya, kebaktian Natal, bahkan biasa diadakan di pinggir jalan, seperti kalau orang hajatan, terbuka untuk disaksikan orang banyak.
Saya yakin, pengalaman-pengalaman semacam itu telah membantu dan membentuk pengenalan saya akan Tuhan.

Nabi Yeremia menekankan pentingnya pengenalan akan Tuhan. Bukankah orang Israel sudah mengenal Tuhan?
Ya benar. Namun ada penekanan berbeda yang hendak disampaikan oleh Nabi Yeremia. Kenal bukan sekadar kenal, tetapi kenal mendalam. Kenal bukan sisi luar saja, melainkan juga isi. Kenal bukan sekadar basa-basi, tapi akrab bahkan intim. Kata kenal dalam bahasa Ibrani: Yada, bisa punya banyak arti.
Namun arti pokoknya adalah mengenal luar-dalam, mengenal secara intim. Kata yada ini kata yang juga dipakai untuk menunjukkan hubungan seksual suami-istri. Dengan mengenal secara mendalam inilah, firman Tuhan sungguh akan hidup dan termeterai dalam diri umat-Nya. Inilah yang dimaksud nabi Yeremia ketika mengatakan Tuhan berfirman: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka…(ayat 33).

Apakah yang bisa dilakukan keluarga Kristen agar keluarganya bisa mengenal Tuhan lebih dalam? Saya yakin, setiap keluarga tentu sudah melakukan banyak hal untuk melakukan ini. Ada yang menyediakan waktu berdoa bersama keluarga, setiap hari atau waktu-waktu tertentu secara berkala. Ada yang pergi beribadah bersama keluarga. Ada yang main musik atau menyanyikan lagu rohani bersama-sama. Ada yang melakukan pemahaman Alkitab bersama-sama dalam keluarga. Ada yang rutin mewujudkan bantuan sosial keluarga bagi keluarga lain yang memerlukan.
Namun, kalau keluarga Anda belum melakukannya, cobalah Anda lakukan bersama keluarga. Keberadaan keluarga kita justru bisa menjadi kesempatan iman kita tidak hanya kita hayati secara individul, melainkan juga kolektif bersama-sama keluarga kita.

Amin.

Media: GKJ-N/No.42/10/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

Share