Renungan Minggu 25 Oktober 2020
KELUARGA YANG MENGASIHI TUHAN DAN SESAMA (Matius 22: 34-40)
“Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
(Matius 22: 40)”
Dipimpin oleh : Pdt. Agus Hendratmo, M.Th
Keluarga Yang Mengasihi Tuhan dan Sesama
Waktu kecil, saya sering lihat film Tom and Jerry.
Saya yakin Anda juga akrab dengan tokoh-tokoh ini.
Tom seekor kucing berwarna abu-abu kebiruan selalu bertengkar dengan Jerry seekor tikus berwarna coklat.
Pertengkaran mereka terkadang sangat sadis dan brutal. Namun demikian, kita sebagai penonton sering senang dan tertawa melihat kelucuan pertengkaran mereka tersebut.
Dalam banyak episode, Jerry dengan kecerdikannya menjadi pemenang dalam pertengkaran ini. Saya akhirnya tahu bahwa jenis tontonan semacam ini bisa dikategorikan sebagai kekerasan ceria, aspek kekerasan yang dibuat ceria, yang bisa memiliki efek buruk yang tidak boleh dianggap enteng bagi penontonnya.
Orang-orang Farisi, orang-orang Saduki, dan para ahli Taurat selalu saja ingin mencobai Yesus.
Kini pertanyaan seorang ahli Taurat kepada Yesus adalah: perintah manakah yang terutama dalam hukum Taurat?
Sebenarnya, apa yang mereka harapkan dari Yesus dengan pertanyaan semacam ini?
Apakah mereka berharap Yesus “keseleo lidah” mengatakan hukum Taurat yang jumlahnya mencapai 613 banyaknya itu tidak penting, sehingga Yesus kemudian bisa dicap sebagai penista agama?
Ataukah supaya mereka bisa mengetahui lebih jelas posisi Yesus dalam memahami Taurat, sehingga mereka dengan mudah bisa menggolongkan Yesus termasuk pengikut aliran keagamaan Yahudi yang mana?
Yesus menjawab pertanyaan ahli Taurat itu dengan mengatakan: yang terutama dalam hukum Taurat adalah kasih kepada Allah dan kasih pada sesama. Juga dikatakan oleh Yesus: Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Dengan jawaban ini,, keseluruhan hukum Taurat yang ada berarti tetap dianggap penting oleh Yesus, tidak dibatalkan atau digantikan dengan kedua hukum ini. Keseluruhan hukum Taurat tersebut terpadu dalam dua hukum ini.
Kata kasih yang dipakai dalam bahasa Yunani adalah agape.
Ini adalah bentuk kasih tanpa syarat, kasih yang tidak pertama-tama mempertimbangkan untung dan rugi. Kasih yang terwujud karena manusia terlebih dahulu menerima kasih semacam ini dari Tuhan. Kasih semacam inilah yang pada dasarnya akan menjadi pembeda sikap hidup pengikut Kristus dengan mereka yang menolak Kristus.
Gereja lahir karena iman terhadap Yesus yang mewujudkan agape melalui pengurbanan-Nya di kayu salib. Keluarga-keluarga Kristen, tentulah bisa disebut sebagai gereja dalam unit kecilnya, karena keluarga-keluarga Kristen lahir juga karena menanggapi agape Kristus dalam hidupnya.
Jadi, ketika dunia mengajarkan kepada kita Tom dan Jerry harus selalu bertengkar, kita bisa mengajarkan kepada dunia bahwa Tom dan Jerry bisa berhenti bertengkar dan mulai saling mengasihi. Amin.
Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.