KETAATAN KRISTUS MEWUJUDKAN KESELAMATAN KELUARGA (FILIPI 2: 1-11)

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2: 8)

Ketaatan Kristus Mewujudkan Keselamatan Keluarga

Ketaatan Kristus menjadi acuan hidup kehidupan tiap keluarga kita. Teladan Tuhan Yesus Kristus itu adalah pengosongan diri-Nya. Kristus taat kepada Allah Bapa karena mengosongkan diri. Mengapa disebut mengosongkan diri? Karena dalam sepanjang hidup dan masa pelayanan-Nya selama tiga setengah tahun di bumi, Dia yang sekalipun adalah Allah yang sejati, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan (baca ulang dan maknai ayat 6). Kristus menjadi sama dengan manusia, bahkan dalam rupa seorang hamba. Dia sebagai Allah yang tidak terbatas harus dilahirkan sebagai seorang manusia yang sangat terbatas, bahkan menjadi bayi kecil lahir di kandang hina, lalu bertumbuh dewasa mengajar, dan akhirnya mati di kayu salib untuk menyelamatkan dunia, termasuk Anda dan saya semua kita yang percaya kepada Kristus.

Kristus-lah Pencipta yang masuk ke dunia dan membatasi diri dengan menjadi manusia. Bahkan ketaatan Kristus bukan hanya mengosongkan diri, Ia melangkah lebih rendah menjadi hamba dan mati menanggung penderitaan dan aib tak terperi. Inilah cara Allah membawa manusia masuk dalam kepenuhan-Nya melalui penyangkalan dan pengorbanan-Nya agar orang mendapatkan berkat dan anugerah keselamatan dari Tuhan Allah.

Semangat ketaatan ini sudah seharusnya kita respons, dan ini berlaku bagi warga gereja, kita semua orang yang percaya kepada Allah Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus serta persekutuan Roh Kudus. Kristus telah membayar harga yang termahal dengab taat bersedia menyerahkan nyawa-Nya sendiri di atas kayu salib menjadi tebusan bagi banyak jiwa, termasuk kita. Mari menghidupi ketaatan Kristus tersebut, mari merespons penyelamatan-Nya itu dengan mempersilakan Kristus “hidup” dalam hati, pikiran rasional dan segala tingkah laku perbuatan kita, dengan nyata tiap hari.

Mari memulainya dari tiap keluarga kita, taat memberlakukan Firman Allah dan menghadirkan Kasih Kristus dalam hidup keluarga, dan membagikan perbuatan-perbuatan baik lebih banyak sehingga penyelamatan Kristus berlaku juga melalui diri kita bagi penyelamatan tetangga, sahabat, rekan kerja dan bisnis dagang, juga taat pada yang baik dan benar dalam studi di sekolah dan perkuliahan, hingga pekerjaan dan berbagai bentuk pelayanan kita, seterusnya makin meluas mampu menapaki ulang langkah-langkah Kristus dalam tiap langkah kehidupan kita dengan taat mengasihi Allah dan mengasihi manusia serta segala ciptaan, mari taat mewujudkan kehidupan yang terselamatkan, kehidupan bersama yang lebih baik.

Amin.

Media: GKJ-N/No.01/10/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.