Kita Dirancang Allah Untuk Menjadi Berkat (Kejadian 12: 1-5)

KITA DIRANCANG ALLAH UNTUK MENJADI BERKAT
(Kejadian 12: 1-5)

“Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 12: 3)

 

Kita Dirancang Allah Untuk Menjadi Berkat

Rentetan kasus penganiayaan kepada D seorang remaja, yang dilakukan R seorang pemuda bukan lagi sekadar kenakalan namun sudah merupakan kejahatan, kini merembet ramai ke “Publik ramai menggugat harta mewah pejabat” (Sumber TVOnes, 02 Maret 2023), tentang korupsi adalah kejahatan serius yang dilakukan bersama-sama. Fenomena kejahatan muda dan tua, anak “hasil didikan yang salah” dari orangtuanya, yang hanya penuh kerakusan kedagingan. Bukan dan jauh sekali untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang.

Di konteks perikop Kejadian 12:1-5 ini Abram (yang kemudian menjadi Abraham) adalah dasar historis panggilan Israel menjadi Umat Tuhan. Dalam pertemuan dengan Tuhan, Abram mengalami, bahwa ia harus meninggalkan dunia tanah miliknya, kaum-kerabatnya, dan melepaskan ikatannya dengan kaumnya.
Tetapi Tuhan menjanjikan tanah baru dan keturunan subur kepada Abram.
Dia akan menjadi Bapa dari bangsa yang baru, yang hidup dari berkat-berkat Allah dan dibentuk untuk menjdi saluran berkat bagi bangsa-bangsa lain.

Berkat jang semula diberikan kepada kepada Adam, sekarang dianugerahkan kepada Bapa bangsa Israel. Sekalian para bangsa di muka bumi akan mengakui, bahwa Israel secara istimewa menerima Rahmat-anugerah Tuhan, dan akan ikut serta menerima berkat.
Israel di teks ini adalah simbol bangsa, keluarga, pribadi-pribadi yang percaya kepada Tuhan. Ini adalah sebuah “legacy”/warisan bagi umat jemaat Tuhan untuk menjadi berkat bagi semua orang.
Seperti Nas kita untuk Minggu Prapaskah II ini ada di ayat 3 demikian bunyinya, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.“

Mari semakin percaya bahwa Tuhan pasti memberkati kita, dengan belajar (menjalani studi, sekolah atau kuliah) sebaik-baiknya, misalnya tidak menyontek. Begitu pula khususnya yang bekerja, mari melakukan tugas kerja, dinas, dan bahkan usaha bisnis Anda dengan jujur, berkualitas dan tidak korupsi.
Seperti Abraham (yang sebelumnya tadi: Abram) percaya penuh akan rancangan dan janji Tuhan, meskipun baru akan terlaksana kelak kemudian.
Iman Abraham ini berdasarkan bukan sekadar hasil-pikiran sendiri saja, melainkan dari wahyu Tuhan, serta khususnya dalam hubungan langsung dan akrab dengan Tuhan.

Mari menjadi “abram/abraham zaman now” yang dipakai Allah untuk mewujudkan kehidupan melalui keluarga dan kehidupan bangsa serta kehidupan bumi yang saling memberkati. Ungkapan ini dengan kata: kaum, atau: bangsa) terulang dalam Kej 18:18; 22:18; 26:4; 28:14. Adapun artinya ialah: kaum yang satu akan berkata kepada yang lain: “Terberkatilah engkau seperti Abraham.”

Selamat memasuki dan menapaki, menerima dan menyalurkan berkat jasmani dan khususnya secara rohani iman – Minggu Prapaskah II, ingat percayalah bahwa kita dirancang Allah untuk diberkati dan menjadi berkat bagi keluarga, umat jemaat Tuhan, bagi bangsa, dan menjadi berkat bagi semua manusia di dunia.

Amin.

Media: GKJ-N/No.10/03/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share