KITA DIRANCANG UNTUK DIPERDAMAIKAN
(Roma 5: 10)
“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Roma 5: 10)
Kita Dirancang Untuk Diperdamaikan
Diperdamaikan adalah pekerjaan Kasih Kristus, dan dasarnya adalah pengorbanan, satu-satunya pengorbanan tertinggi. Melalui pengorbanan batin berupa ketaatan sampai mati, dengan kasih yang sempurna yang dengannya Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus kita, Tuhan Yesus Kristus membayar hutang dosa bahkan saat kita masih “seteru Allah”, mengajar melalui teladan-Nya, dan menarik segala sesuatu kepada diri-Nya; dengan ini Dia melakukan rekonsiliasi kita dengan Allah, mendamaikan melalui darah tertumpah dan tubuh Dia yang terpecah di Salib.
1. Masih Seteru, Diperdamaikan
Nas di ayat 10 demikian bunyinya, “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Roma 5: 10). Perhatikanlah konfirmasi damai sejahtera ini, bahwa keselamatan orang percaya terletak dalam darah Kristus dan hidup kebangkitan-Nya, yang dengannya orang percaya diampuni dan didamaikan dengan Allah.
Seorang percaya terus diselamatkan oleh iman yang hidup dan persekutuan dengan Kristus yang menghidupi kasih berwujud nyata pada perkataan perbuatan membagi damai dan siap berdamai, karena kita sejatinya sudah diperdamaikan dengan Allah, bahkan diciptakan untuk menerima damai sejahtera dan membagikannya kepada dunia, membagikan damai sejahtera kepada semua orang.
2. Semakin Membagikan Damai Sejahtera
Damai sejahtera sangat dirindukan dan terus dicari banyak orang. Damai sejahtera itu selain berhubungan dengan kondisi hati, juga berkait dengan hubungan-hubungan yang baik dan benar dengan sesamanya.
Kita patut bersukacita dan merasa beruntung bahwa di dalam Kristus kita telah diperdamaikan dengan Allah.
Dari musuh, kita dijadikan sahabat Allah. inilah wujud nyata pembenaran Allah di dalam Yesus Kristus.
Karena ada dalam hubungan damai dengan Allah, kita dimungkinkan bermegah bahkan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan hidup seberat apapun.
Jikalau Allah begitu mengasihi kita sehingga mengirim Anak-Nya untuk berdamai dan memperdamaikan kita, berwujud untuk mati ganti kita pada saat kita masih berseteru, apa lagi sekarang setelah kita menjadi anak-Nya, Dia akan membuat segala persediaan untuk menyelamatkan kita dari murka yang akan datang melalui iman kita dalam Anak-Nya – Tuhan Yesus Kristus.- Dan cinta kasih Tuhan Yesus Kristus yang sebesar itu memberi pengharapan pasti, malah membuktikan, bahwa kita mendapat segala rahmat yang kita perlu untuk dapat bertekun dan setia memberlakukan nyata kasih damai Allah: bersedia berdamai dan membagikan damai sejahtera bagi semua orang
Amin.
Media: GKJ-N/No.02/03/2023
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.