Kristus Menyelamatkan Dan Memanggil Keluarga Kita (2 Timotius 1: 3-14)

KRISTUS MENYELAMATKAN DAN MEMANGGIL KELUARGA KITA
(2 Timotius 1: 3-14)

“Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri…” (2 Timotius 1: 9)

 

Kristus Menyelamatkan Dan Memanggil Keluarga Kita

Pernahkah kita merefleksikan keberadaan kita sebagai orang Kristen bahwa ada kemungkinan kita tidak pernah menerima Yesus sebagai Juru selamat kita?
Saya bersyukur waktu kecil saya dibaptis dan waktu muda saya menyatakan sidi, menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat secara personal seiring usia saya yang bertambah. Saya berharap Anda memiliki rasa syukur yang sama dengan saya.

Bagaimana jalannya kita menjadi Kristen, memang bisa berbeda-beda. Ada yang menjadi Kristen karena terlahir dari keluarga Kristen, atau memiliki ayah atau ibu yang Kristen. Ada yang juga menjadi Kristen, setelah dewasa dengan menerima baptis dewasa.
Pada dasarnya, jalan apapun yang membawa kita sampai pada penerimaan Kristus sebagai juruselamat merupakan anugerah. Perhatikan bagaimana kesukacitaan Rasul Paulus ini terlihat dari kata-kata yang dipakainya: Dialah yang menyelamatkan…Dialah yang memanggil…panggilan kudus…kasih karunia-Nya (ayat 9). Aku tidak malu…aku tahu kepada siapa aku percaya…Dia berkuasa memelihara..(ayat 12).

Sisi penting yang diungkapkan oleh Paulus dalam perikop ini adalah jalan yang sering dipakai Allah dalam menyelamatkan dan memanggil kita untuk menerima Kristus adalah jalan keluarga. Keluarga memang secara khusus dipakai Allah untuk merawat kehidupan iman seseorang dalam Kristus. Rasul Paulus mengingatkan ini pada Timotius. Rasul Paulus melihat jejak iman yang diteruskan dari nenek dan ibu Timotius. Lois sang nenek dan Eunike ibunda Timotius.
Tidak banyak informasi dari Paulus mengenai dua perempuan ini. Namun informasi Paulus tentang mereka sudah sangat jelas: kedua perempuan ini memiliki iman yang tulus yang terwariskan kepada cucu atau anak mereka. Dengan kata lain, Timotius menjadi Timotius seperti yang dikenal oleh Paulus tak terpisahkan dari karya iman nenek dan bundanya.

Setiap keluarga Kristen punya tugas menjaga, merawat, dan menumbuhkembangkan iman tiap anggota keluarganya, Keselamatan yang telah diterima dari Kristus, jangan sampai terlepas. Ada banyak godaan dan tantangan yang membuat seseorang melepas imannya kepada Kristus.
Pada dasarnya kita bisa meyakinkan anggota keluarga kita yang sedang menghadapi godaan dan tantangan tersebut bahwa kita akan mendapat penyertaan dan berkat Kristus untuk mengatasi godaan dan tantangan hidup tersebut, tanpa harus kehilangan iman kita pada Kristus. Beberapa kali saya mendapat permohonan untuk mendoakan orang tua yang rindu anaknya yang melepaskan iman kepada Kristus, bisa kembali datang dan menerima Kristus sebagai juruselamat dalam hidupnya.
Ini permohonan yang baik, saya pasti doakan. Saya berempati dengan kerinduan mereka untuk kembali hidup bersama sebagai keluarga kristiani.

Amin.

Media: GKJ-N/No.40/10/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

Share