Lakukanlah Dengan Cinta! (Yohanes 12: 1-8)

Renungan Minggu, 03 April 2022
Pra Paskah V

LAKUKANLAH DENGAN CINTA!
(Yohanes 12: 1-8)

” Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya… ”
(Yohanes 12: 3)

 

Lakukanlah Dengan Cinta!

Suatu tindakan biasanya mengandung motif tertentu.
Ketika saya mengetik renungan ini, saya punya motif para pembaca dapat memahami dengan baik pesan firman Tuhan yang disampaikan dalam perikop ini.
Ketika Anda membaca renungan ini, tindakan Anda ini juga punya motif, misalnya agar bisa memahami atau menemukan pesan firman Tuhan dalam renungan ini.
Sebuah motif tentu bisa dikategorikan sebagai motif yang baik atau buruk, positif atau negatif, mendukung atau menyalahkan, dsb.

Yudas Iskariot juga punya motif tertentu ketika ia keberatan terhadap tindakan Maria.
Maria telah memakai setengah kati minyak narwastu murni untuk meminyaki kaki Yesus. Setengah kati kurang lebih sebanyak 6 ons, atau seberat 170 gram.
Harga minyak yang dipakai Maria itu kalau dijual di pasar bisa mendapatkan uang sebanyak 300 dinar.
Ini jumlah uang yang besar, setara dengan upah seorang buruh harian waktu itu selama 10 bulan, karena upah buruh harian waktu itu satu dinar sehari.
Motif yang dimunculkan oleh Yudas adalah bela rasa terhadap kaum miskin.
Seharusnya minyak itu dijual saja, dan uangnya diberikan kepada kaum miskin.
Tampak mulia motif yang disampaikan oleh Yudas.
Akan tetapi, apa yang tampak mulia itu pada kenyataannya belum tentu demikian.
Penulis Injil Yohanes menunjukkan motif tersembunyi Yudas Ia sebenarnya tidak sungguh-sungguh mau memperhatikan nasib orang miskin.
Yudas seorang pencuri, seorang koruptor. Ia sering mengambil uang kas yang dipegangnya.

Berbeda dengan Yudas, motif Maria adalah motif cinta kasih. Ia mengasihi Yesus yang telah menunjukkan kasih-Nya tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga banyak orang.
Motif semacam inilah yang telah mendorong Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.
Ia melakukannya dengan cinta.
Jangan kita terburu-buru mengambil kesimpulan ini adalah bentuk cinta romantis Maria kepada Yesus. Ini bentuk cinta manusiawi biasa yang tersentuh oleh cinta kasih ilahi dalam kehadiran dan pelayanan Yesus. Siapapun yang tersentuh oleh kasih ilahi, ia akan memantulkan kasih ilahi tersebut dalam hidupnya.

Dalam hidup ini, orang Kristen juga bisa tergoda melakukan sesuatu yang baik, tetapi dengan motif yang buruk.
Misalnya, seseorang bisa menolong orang lain, dengan motif dipuji-puji dan disanjung, bukan dengan motif kasih yang tulus karena tergerak hatinya melihat penderitaan orang lain. Oleh karena itu, lakukanlah dengan cinta!
Lakukanlah dengan motif cinta, bukan dengan motif lainnya yang membuat kita justru menjauh dari kehendak Allah.

Amin.

Media: GKJ-N/No.14/04/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

Share