Lebih Dari Sekadar Berubah Rupa (Matius 17: 1-9)

LEBIH DARI SEKADAR BERUBAH RUPA
(Matius 17: 1-9)

“Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang” (Matius 17: 2)

 

Lebih Dari Sekadar Berubah Rupa

Kisah dalam Firman Tuhan kali ini adalah tentang Tuhan Yesus Kristus yang berubah rupa.
Ia sendiri telah mengatakan bahwa Anak Manusia akan segera datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya, suatu janji yang senantiasa dikaitkan dengan peristiwa ini oleh ketiga penulis Injil, seakan-akan perubahan rupa Kristus itu dimaksudkan sebagai suatu contoh dan tanda jaminan dari Kerajaan Kristus dan dari terang serta kasih-Nya yang akan tampak bagi orang-orang yang telah dipilih dan dikuduskan-Nya.

Kelahiran-Nya, pembaptisan-Nya, pencobaan-Nya, dan kematian-Nya merupakan contoh-contoh yang mengagumkan dari perendahan diri-Nya. Dan setiap contoh tersebut selalu disertai dengan secercah kemuliaan dan senyuman sorga.
Akan tetapi, meskipun Dia selalu ada dalam perendahan diri selama karya-karya pelayanan-Nya, namun di tengah-tengah semuanya ini, datanglah juga kemuliaan bagi-Nya.

Dari sorga, Dia rela merendahkan diri-Nya untuk turun ke bawah sebagai manusia, dan kini ketika berada di bumi, Dia pun dimuliakan, seperti bunyi Nas Minggu ini demikian, “Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” (Matius 17:2). Kata kerja (metanzorphoo) berarti suatu perubahan bentuk yang hakiki, yang mulai dari dalam, dan dipakai dalam Roma 12:2 dan II Korintus 3:18 mengenai perubahan rohani yang menjadi ciri orang Kristen.

Sekalipun bagi orang percaya perubahan ini merupakan pengalaman yang bertahap dan berproses selama hidup di dunia.
Kesaksian mulia yang diberikan oleh Allah Bapa kepada Yesus Tuhan kita, di mana melalui kesaksian tersebut Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia.
Ini seperti mengumumkan gelar-gelar kehormatan atau gelar pemerintahan seorang raja, ketika pada upacara penobatannya, ia tampil dalam jubah kebesarannya.
Dan biarlah diketahui semua orang, untuk menjadi kekuatan dan penghiburan seluruh umat manusia, khususnya bagi kita umat jemaat pengikut-Nya.

Mari lebih dari sekadar berubah, dengan wujud semakin setia dan taat dalam iman, pengharapan, dan kasih, dalam menjalani pergumulan dan perjuangan di dunia.

Mari kita semakin setia mempertanggungjawabkan Kasih karunia, talenta dan berkat-berkat Tuhan, dengan bentuk nyata semakin peduli, berbagi Kasih, semakin tulus memberi bantuan dan pertolongan bagi banyak orang khususnya yang menderita. Dan dari hal-hal sederhana, memuliakan Tuhan, kita semakin banyak menghasilkan karya-karya dan kontribusi yang membawa kebaikan bagi orang lain: keluarga, tetangga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, kehidupan bersama yang lebih baik untuk dijalani bersama.

Amin.

Media: GKJ-N/No.08/02/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share