LEBIH DARI SEKADAR PENCOBAAN
(Matius 4: 1-11)
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: ”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4: 10)
Lebih Dari Sekadar Pencobaan
Tuhan Yesus Kristus dibawa ke gurun untuk dicobai selama empat puluh hari, sama seperti dahulu Israel di gurun dicobai selama empat puluh tahun (bisa baca Ulangan 8:2-4). Pengertian yang paling jelas mengenai perikop Minggu Pra Paskah ini dan perikop serta nas-nas paralel lainnya, adalah sudah dan akan selalu terjadi suatu pengalaman historis yang aktual.
Berbagai pandangan yang menyangkal hal ini tidak mengurangi kesulitan menafsirkan dan memaknainya bagi pertumbuhan iman kita bahwa beragam ujian dihadapi dan dijalani Yesus sebagai manusia, lalu melawan dan mengalahkan ujian-ujian pencobaan tersebut sebagai manusia dan sekaligus keillahian-Nya.
Dia tidak pernah dapat berbuat dosa. Tetapi kenyataan ini sama sekali tidak mengurangi kekuatan serangan ujian pencobaan.
Tuhan Yesus mengalami tiga macam percobaan, sebagaimana ditonjolkan kutipan-kutipan dari Kitab Suci, yaitu: pertama, mencobai tentang makanan, mencari makanan lepas dari Allah; lalu mencobai Allah untuk memuaskan keinginannya sendiri, dan mencobai untuk memungkiri Allah untuk menyembah berhala yang menjamin kekuasaan di dunia ini.
Sama seperti Musa, Tuhan Yesus dalam puasa selama empat puluh hari empat puluh malam bergumul, seperti mengulang latar belakang Alkitabiah itu, Tuhan Yesus nampak sebagai Musa baru, yang memimpin Keluaran yang baru.
Terbukti lah kini, pencobaan di Padang gurun tersebut bukanlah sekadar pencobaan. Itu semu lebih dari sekadar pencobaan karena memunculkan konfirmasi iman, pengharapan dan Kasih kita bahwa: Yesus adalah Mesias dan Tuhan, seperti disangka iblis sesudah Yesus dibaptis (Jika Engkau Anak Allah…), yang membuka jalan penyelamatan yang sesungguhnya bagi Anda dan saya, bahkan penyelamatan bagi dunia.
Ya kita juga mengalaminya. Sejatinya kita seharusnya siap menjalani pencobaan-pencobaan yang Tuhan Yesus jalani.
Sebab pencobaan-pencobaan tersebut lebih dari sekadar pencobaan. Bukan sekadar jalan kepercayaan, karenanya bukanlah jalan yang gampang, tetapi jalan ketaatan pada Allah dan penyangkalan diri.
Meskipun tidak pernah berdosa, Tuhan Yesus Kristus bisa mengalami bujukan dari luar, pencobaan yang lebih dari segala pencobaan.
Kita sebagai pengikut Tuhan Yesus juga tentu, oleh karena itulah hanya dengan kekuatan dari dan dalam Kuasa Terang Kasih Tuhan Yesus Kristus, kita bisa tidak sekadar menghadapi – menjalani, namun kita pasti dikuatkan mengalahkan pencobaan-pencobaan sekaligus ujian-ujian tersebut.
Bahkan mari, dengan perkataan, namun khususnya dengan perbuatan-perbuatan nyata di keseharian -menjalani studi, pekerjaan, bisnis, dan apapun pelayanan kita dalam keluarga dan di tengah sosial masyarakat- kita dimampukan menghardik kuasa jahat, seperti bunyi nas kita memasuki Minggu Pra Paskah di Tahun 2023 ini: Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalahengkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Amin.
Media: GKJ-N/No.09/02/2023
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.