Membuka Diri Disegarkan oleh Firman-Nya (Mazmur 19: 8-15)

Renungan Minggu, 12 September 2021

MEMBUKA DIRI DISEGARKAN OLEH FIRMAN-NYA (Mazmur 19: 8-15)

“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.”
(Mazmur 19: 8)

 

oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Membuka Diri Disegarkan oleh Firman-Nya

Firman Tuhan adalah Suara dan sekaligus Sabda Tuhan yang memastikan Dia selalu hadir dalam hati kita, juga pikiran rasional, dan di semua setiap aspek kehidupan kita umat-Nya, begitu juga semua manusia dalam kehidupan global.
Pertanyaannya adalah bersediakah kita (saya dan ibu, bapak juga saudara-saudari) membuka hati dan diri disegarkan oleh Firman-Nya?

Terlebih di tantangan pandemi yang masih berat sekarang ini.
Sangat dibutuhkan kedekatan dengan Tuhan, pembaharuan iman, pengharapan dan kasih.
Berwujud bertumbuhnya kesadaran akan siapa Tuhan, kasih-Nya, kehadiran-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan kebenaran-Nya.

Dengan kesadaran inilah, seseorang dapat melihat kehadiran dan karya Tuhan dalam berbagai kesempatan, seperti: dalam berbagai ciptaan Tuhan, dalam pekerjaan sehari-hari, dalam diri teman-teman dan keluarga, dalam diri orang-orang yang miskin, juga dalam pencobaan dan penderitaan akibat Covid-19 dan berbagai varian barunya: Alpha, Delta, dstnya, bahkan kini yang terbaru munculnya varian Mu yang juga dikenal sebagai B.1.621

Nats di Minggu kali ini, Friman-Nya berkata melalui Doa Daud/pemazmur, demikian: Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmatkepada orang yang tak berpengalaman.(Mazmur 19:8).
Di konteks pemazmur, bagi dirinya juga umat Istael saat itu, ini tentang meminta anugerah yang mampu menolong saat dibutuhkan. Setelah berdoa bagi pengampunan dosa-dosa yang tidak ia sadari, dia pun berdoa supaya dihindarkan dari kecongkakan (baca ulang dan maknai lagi ayat 14).
Semua orang yang benar-benar menyesali dosa-dosa mereka dan telah diampuni, akan berhati-hati supaya tidak kembali tergelincir di dalamnya atau kembali menjadi bebal, sebagaimana yang tampak dalam doa yang serupa dengan doa Daud di sini.
Kita disegarkan dan semakin tercerahkan bahwa saat itu orang-orang yang berdosa melawan keyakinan dan peringatan hati nurani mereka sendiri berarti menentang hukum Taurat dan hukuman-hukuman di dalamnya.
Mereka yang berbuat dosa dengan tangan teracung, berdosa dengan sengaja, dan hal itu merupakan pelanggaran besar.

Hal ini bagi pemazmur berlaku juga bagi orang-orang yang saleh, harus selalu memeriksa diri mereka sendiri dan takut melakukan dosa secara sengaja, sekalipun selama ini mereka selalu dijauhkan dari semua itu oleh karena anugerah Allah.
Janganlah ada seorang pun yang tinggi hati, tetapi biarlah semuanya merasa takut.

Sehingga jika ibu, bapak dan saudara-sadari, kita semua, tarik dengan konteks kita di pandemi kini, Firman Tuhan ini (dan semua Firman-Sabda Tuhan) sangatlah penting dan terutama.
Oleh karena kedudukan kita yang begitu rawan, maka kita sangat perlu berdoa kepada Allah saat kita terdorong untuk melakukan dosa yang disengaja, supaya kita bisa ditarik mundur darinya, oleh pemeliharaan ilahi yang mencegah pencobaan dan berbagai ujian bahkan jebakan-jebakan di tengah beratnya pergumulan pribadi, keluarga kita, juga studi, pekerjaan apalagi, bisnis dan usaha bisnis kita, dan termasuk kehidupan sosial bermasyarakat, dan kehidupan iman dalam komunitas orang percaya (Gereja) di zaman now, durasi berat karena Covid. Hanya oleh anugerah-Nya yang memberi kita kemenangan dalam bergumul dan semakin membuka hati dan pikiran, bagi Kemuliaan Tuhan saja.

Siapapun yang berpegang pada Tuhan dengan Firman-Nya, pasti mendapat upah yang besar.
Orang-orang yang bersungguh-sungguh melaksanakan kewajiban mereka bukan saja tidak akan dijadikan pecundang, tetapi juga akan mendapatkan upah yang tak terperikan.

Mereka memperoleh upah yang tidak saja akan diberikan setelah mematuhi, tetapi bahkan sudah terasa ketika mereka mulai membuka hati, pikiran dan segala perbuatannya yang nyata.
Setia mematuhi perintah Allah, maka selalu ada imbalan besar yang langsung diperoleh karena kepatuhan.
Disegarkan, Firman Tuhan memberi damai sejahtera dan kenikmatan, akan membuat penghiburan kita terasa manis dan salib kita terasa ringan.

Mari ibu, bapak, dan saudara-saudari. Senantiasa bersedia membuka hati, pikiran dan diri sepenuhnya kepada Firman Sabda Tuhan, akan membuat hidup kita sungguh menjadi berharga.
Baik bagi diri kita sendiri, namun juga berharga bagi keluarga, keluarga besar, rekan umat jemaat, bagi tetangga lingkungan, masyarakat, bahkan bangsa negara Indonesia dan bagi dunia dengan seluruh kehidupan.

Selamat untuk semakin disegarkan, ibu, bapak dan saudara-saudari. Disegarkan karena bersedia membuka hati dan diri kepada Firman Tuhan.

Amin.

Media: GKJ-N/No.37/09/2021

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share