MENJADI JEMAAT YANG DISUKAI SEMUA ORANG (Kisah Para Rasul 2: 41-47)

“sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2: 47)

 

Menjadi Jemaat yang Disukai Semua Orang

Perikop ini mengisahkan konteks dan pemberitaan tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus serta maknanya bagi keselamatan manusia.
Pengajaran ini merupakan tradisi resmi di gereja mula-mula dan kemudian dimasukkan dalam Perjanjian Baru. Orang-orang percaya pada masa itu menyukai persekutuan satu dengan yang lain, khususnya untuk memecahkan roti (yang mungkin terdiri dari suatu perjamuan kasih sekaligus dengan Perjamuan Kudus) dan untuk berdoa bersama secara teratur.
Juga saling mengasihi di dalam persekutuan Kristen pertama sehingga orang-orang percaya yang kaya menjual harta milik mereka untuk membantu memenuhi kebutuhan orang-orang percaya yang miskin. Kasih Kristen diwujudkan dalam suatu program sosial berupa dukungan keuangan bagi anggota yang miskin dan sangat membutuhkan.

Kita ditantang perikop ini untuk semakin mendoakan dan mengasihi dengan perbuatan dan pemberian bantuan di antara persekutuan orang-orang percaya di GKJ Nehemia. Kegiatan Diakonia mari terus kita tingkatkan, juga kepedulian dan berbagi kebaikan, baik di dalam gereja, maupun khususnya juga ke luar.
Karena di zaman kini yang makin banyak tantangan, pergumulan dan penderitaan, dunia semakin membutuhkan Kasih Kristus yang nyata melalui kita, persekutuan orang-orang percaya (baca umat jemaat pengikut Tuhan Yesus Kristus).

Memang tidak semua orang Yahudi menerima kesaksian bahwa Yesus yang telah bangkit itu adalah Mesias, tetapi orang-orang yang menolak itu pun sangat suka melihat persekutuan orang Kristen mula-mula tersebut. Hasilnya ialah bahwa Tuhan setiap hari menambahkan pada persekutuan baru itu orang-orang yang menerima kesaksian para rasul, dan masyarakat Kristen menerima mereka sebagai sesama orang percaya,seperti yang disajikan oleh Nas kita Minggu ini, indah sekali, bahwa “sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2:47)

Begitu juga di “zaman now” ini, tidak mungkin kita bisa benar-benar sepenuhnya menyenangkan semua orang. Tetapi makna dan maksud Tuhan melalui sabda di konteks Kisah Para Rasul 2 ini adalah seperti para rasul bersama semua orang-orang percaya di zaman awal (gereja mula-mula), mari kita semakin menghadirkan Kristus setiap hari membagikan sikap, keteladanan gaya hidup dan perbuatan nyata yang baik (menyenangkan) bagi orang lain di sekitar kita.

Di manapun Tuhan menempatkan tiap kita, dalam keadaan situasi bagaimanapun, dan sekali lagi kepada siapapun.

Amin.

Media: GKJ-N/No.05/04/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share