Renungan Minggu, 26 Desember 2021
MEWUJUDKAN MANUSIA BARU DALAM MENSYUKURI KEDATANGAN-NYA
(Kolose 3: 12-17)
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
(Kolose 3: 17)
oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.
Mewujudkan Manusia Baru dalam Mensyukuri Kedatangan-NYA
Identifikasi yang terus menerus dengan Kristus akan menyebabkan transformasi semakin menyerupai Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang ditegaskan Firman melalui Rasul Paulus kepada umat jemaat Kolose (dan kini kepada kita semua) bahwa dua hal tersebut -identifikasi dan transformasi- tidaklah terpisahkan.
Pada perikop ini kita akan melihat bagaimana transformasi itu diteruskan dengan menerapkan tingkah laku yang mulia (baca ulang ayat 16-17) dan menumbuhkan karakter ilahi (baca maknai ulang juga ayat 12-15) mewujudkan manusia baru.
Terkhususnya untuk kita semua, bahwa:
Pertama, menumbuhkan karakter ilahi. Paulus menghadirkan karakter-karakter yang dijabarkan (di ayat 12-15) adalah karakter Kristus yang telah datang ke dunia, untuk aodipraktikkan-Nya sepanjang hidup dan pelayanan-Nya di dunia ini. Teladan sudah ada, tinggal kita mempraktikkannya.”Sebagaimana Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian, dan “kenakanlah kasih … (ayat 13-14)”; “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu”.
Kedua, Paulus menegaskan untuk kita menerapkan tingkah laku mulia. Saling mengajar, dan saling menegur di antara sesama anak Tuhan; menaikkan pujian dan syukur kepada Allah (ayat 16 perintah Tuhan sangat jelas), melakukan perbuatan yang baik dan mengatakan perkataan yang membangun di dalam nama Tuhan Yesus (sekali lagi maknai ayat terakhir ayat 17).
Sedangkan konsep mengenai Tubuh Kristus merupakan petunjuk untuk memahami cara berpikir Paulus tersebut. Ketika Paulus berbicara tentang orang-orang Kristen yang sudah mati dan bangkit untuk hidup baru.
Setelah menyatu dengan tubuh Kristus dan ditetapkan untuk secara pribadi menjadi serupa dengan Kristus, kita sebagai orang Kristen, sekarang harus mewujudkan di dalam kehidupan pribadinya suatu kehidupan “di dalam Kristus,” yang ke dalamnya dia sudah dibawa.
Sementara diri di dalam kefanaannya akan “mengenakan yang tidak dapat mati” pada saat parousia kedatangan Tuhan kembali, diri di dalam perwujudan moral dan psikologisnya mulai mengaktualisasikan berbagai realitas zaman baru di dalam kehidupan saat ini: “Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus.. mengapakah kamu menaklukkan dirimu kepada rupa-rupa peraturan?” “Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas.” “Kamu telah menanggalkan manusia Lama.. dan telah mengenakan manusia baru”
Selamat mewujudkan manusia baru, khususnya dalam mensyukuri kedatangan-Nya. Sebagai manusia Baru dalam perkataan dan perbuatan nyata sehari-hari, bersyukur karena Tuhan Yesus Kristus telah lagir dan menyelamatkan kita demua. Mari memberlakukannya setiap hari, seperti Paulus menegaskan dengan gamblang sesuai Firman Tuhan (Nats kita Minggu terakhir Tahun 2021 ini) di ayat 17, “ Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
Amin.
Media: GKJ-N/No.51/12/2021
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.