PADA TUHAN ADA PENGAMPUNAN DAN KASIH SETIA
(Mazmur 130: 1-8)
“Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.” (Mazmur 130: 4, 7)
Pada Tuhan Ada Pengampunan Dan Kasih Setia
Memasuki Minggu Prapaskah V ini sudah seharusnya untuk kita umat jemaat Tuhan, gereja-Nya, semakin menyadari Kasih Setia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus yang datang ke bumi untuk menebus dosa semua manusia. Pemazmur menegaskan hal pengampunan dosa ini, berlaku oleh karena Allah yang penuh kasih setia.
Martin Luther dan John Wesley memuji mazmur ini sebagai mazmur pertobatan karena isinya sesuai dengan pesan Injil: Allah di dalam Yesus Kristus menyelamatkan dan mengampuni. Ini juga yang diakui gereja: kedahsyatan pengampunan Allah itu terletak pada pengurbanan Kristus yang tak bersalah agar semua dosa manusia dihapuskan dan diampuni.
Karena itulah, kita manusia di kesengsaraan dan siksaan dari dosa-dosa dapat berseru kepada Allah dengan kepastian bahwa dalam Tuhan Yesus Kristus akan mengampuni, menyembuhkan, dan mengembalikan mereka ke dalam persekutuan dengan diri-Nya.
Allah ingin menunjukkan kasih setia-Nya kepada semua orang yang dalam kesulitan, menyelamatkan mereka dari perbudakan dosa supaya mereka dapat mengenal kasih, perhatian, dan kebaikan-Nya, seperti bunyi Nas pertama kita di Minggu PraPaskah V ini: “Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.” (Mazmur 130:4)
Martin Luther dan John Wesley memuji mazmur ini sebagai mazmur pertobatan karena isinya sesuai dengan pesan Injil: Allah di dalam Yesus Kristus menyelamatkan dan mengampuni. Ini juga yang diakui gereja: kedahsyatan pengampunan Allah itu terletak pada pengurbanan Kristus yang tak bersalah agar semua dosa manusia dihapuskan dan diampuni. Karena itu jangan mencari jalan keluar dari pergumulan dosa Anda dari siapa pun juga, selain pada Kristus yang sudah mati dan bangkit.
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. (Mazmur 130:7), inilah Nas kedua untuk kita di Minggu Prapaskah V, menegaskan bahwa dosa dan akibatnya memang menghancurkan dan mengerikan. Itu yang diungkapkan pemazmur dengan menggunakan ilustrasi orang yang terjebak di jurang dosa. Tanpa mampu menyelamatkan dirinya sendiri, orang yang berada dalam jurang dosa hanya bisa menunggu akibat dosa yang mengerikan, yaitu maut. Akan tetapi, kedahsyatan akibat dosa dan kengerian maut kalah jauh jika dibandingkan dengan kedahsyatan kasih Allah. Tujuan seruan pemazmur adalah agar umat Tuhan juga mengalami penyelamatan dan pengampunan-Nya.
Mari umat jemaat, kita semua makin menyembah datang kepada Tuhan, mensyukuri dan sekaligus memuliakan pengorbanan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebab hanya Dia yang sanggup dan mau mengampuni dan menyelamatkan.
Kasih Allah dahsyat karena bukan hanya mengampuni manusia dari jurang dosa melainkan juga menyelamatkan manusia. Inilah yang diyakini oleh pemazmur sehingga dalam pergumulannya terbelenggu dosa, ia beriman saat memanjatkan seruan doa mohon pengampunan dan penyelamatan dari Allah (baca ulang dan maknai ayat 2-3).
Pengampunan dan penyelamatan dari Tuhan berlanjut pada kerinduan dan hasrat cinta pemazmur pada Allah sendiri. Itulah tanda kesejatian dari iman seseorang.
Pengalaman memperoleh pengampunan dan penyelamatan Allah itulah yang selanjutnya membawa pemazmur berani menyerukan pertobatan kepada umat Tuhan yang berulang kali.
Tentu untuk kita juga berlaku dengan hikmat Roh Kudus, merespons dari hati juga perbuatan nyata kita, menyalurkan dan membagikan pengampunan dengan semakin mengasihi keluarga, tetangga, umat jemaat dan sesama manusia serta semua ciptaan-Nya.
Amin.
Media: GKJ-N/No.04/03/2023
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.