RANCANGAN DAN PEKERJAAN ALLAH NYATA ATAS HIDUP KITA
(Yohanes 9:1-7)

“Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. (Yohanes 9:3)

 

Rancangan Dan Pekerjaan Allah Nyata Atas Hidup Kita

Tidak hanya melalui hal-hal yang menyenangkan saja semua rancangan dan pekerjaan Allah dinyatakan. Tetapi juga melalui penderitaan.
Penderitaan, kesengsaraan, sakit, keterbatasan tertentu, kekecewaan, kehilangan, juga merupakan kesempatan untuk kita melihat, mengalami dan menyadari pekerjaan-pekerjaan Tuhan Allah yang dahsyat, ajaib, penuh Kasih.

Hal inilah yang kita baca dari teks tentang peristiwa jalan salib yang ditempuh Tuhan Yesus Kristus. Ia memilih jalan penderitaan untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Mari perhatikan lebih dalam Nas kita di Minggu PraPaskah IV kali ini, demikian: Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. (Yohanes 9:3).

Tuhan Yesus membetulkan pemahaman salah para murid. Sang Guru dan Tuhan menegaskan setiap penyakit (apalagi yang berat), atau keterbatasan jasmani tertentu, bukanlah melulu akibat suatu dosa. Kadang penderitaan diizinkan Allah karena maksud ilahi, yaitu untuk menunjukkan kemurahan, kasih, dan kuasa Allah.

Sebagai GKJ Nehemia dan sebagai gereja, apa maksud dan makna rancangan Allah itu? Yakni membuat kita semua menjadi satu keluarga sebagai anak-anak-Nya, di mana setiap orang merasa bahwa Allah itu dekat dan merasa dicintai olehNya, seperti dalam perumpamaan Injil, merasakan kehangatan menjadi keluarga Allah.
Gereja adalah pekerjaan Allah, yang lahir justru dari rancangan penuh kasih ini yang secara bertahap masuk ke dalam sejarah. Gereja ini lahir dari keinginan Allah untuk memanggil semua orang dalam persekutuan dengan dia, persahabatan dengan dia; untuk berbagi dalam kehidupan ilahi-Nya sendiri sebagai putra-putra dan putri-putri-Nya. Kata “Gereja”, berasal dari bahasa Yunani “ekklesia” , berarti “pertemuan akbar orang – orang yang dipanggil”: Allah memanggil kita, Ia mendorong kita untuk keluar dari individualisme kita

Melalui peristiwa penyembuhan orang buta oleh Yesus, banyak pihak yang mendapat kesempatan melihat karya Allah dan meresponsnya. Si buta yang baru saja dapat melihat, lalu para tetangga menyaksikan bahwa dia yang dulu mengemis dalam kebutaan, kini telah celik. Demikian juga orang Farisi, walau sikap mereka terpecah antara yang kagum karena kuasa Allah dinyatakan dan yang sebagian lain mencerca Yesus sebagai pelanggar hari Sabat.
Apa pun respons mereka, karya Allah telah dinyatakan!
Apakah kita -sebagai pribadi, sebagai keluarga, maupun sebagai Gereja- juga bersedia semakin melihat bahwa semua yang kita alami adalah dalam rangka pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan?

Bersyukurlah atas kesempatan yang kita dapatkan untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah.

Mari persilakan rancangan dan pekerjaan Allah semakin nyata atas, dalam dan khususnya melalui hidup perbuatan kita, nyata setiap hari mengalir bagi semakin banyak orang dan seluruh ciptaan Tuhan.

Amin.

Media: GKJ-N/No.03/03/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.