Roh Yang Mewujudkan Hikmat ALLAH (Amsal 8: 11-31)

Roh Yang Mewujudkan Hikmat ALLAH (Amsal 8: 11-31)
“Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.”
(Amsal 8: 12)

Hikmat Allah menawarkan kecerdasan dan pengetahuan untuk menjalani hidup (ayat 12), serta kemampuan memanfaatkan-nya untuk memimpin dan mengelola dunia ini (lanjut baca ayat 14-16). Hikmat yang memanggil orang agar hidup dalam kebenaran dan jauh dari kejahatan (refleksi ayat 13). Apabila kita membaca ulang dengan dalam bagian terdahulu, khususnya Amsal 1: 20-23, dinyatakan bahwa hikmat dari Allah kerap disertai dengan pemberitahuan mengenai akibat buruk yang akan menimpa orang yang mengabaikannya. Pada perikop ini, panggilan hikmat disertai pemberitahuan tentang dampak positif yang akan diterima orang yang menghiraukannya.

Berbahagialah orang yang tidak mengabaikan hikmat tetapi mencintainya, karena ia akan menjadi orang bijak dan hidupnya berkenan di hadapan Tuhan Allah, dan menjadi kebahagiaan juga bagi sesama manusia. Hikmat sudah ada ketika Allah membentuk bumi dan segala isinya. Allah tidak pernah bertindak tanpa hikmat-Nya. Ia tidak pernah mengabaikannya. Raja Salomo memerintah dengan jujur dan adil karena hikmat yang dari Allah ada di dalam hatinya (baca dan bandingkan 1 Raja-raja 3: 28). Begitu juga dengan Daniel, dapat mengartikan mimpi raja yang tidak berhasil diartikan oleh semua orang bijaksana di Babel, juga karena ada hikmat Allah. Roh Allah sendiri yang menghadirkan dan atau mewujudkan Hikmat. Allah memanggil siapa saja, termasuk orang-orang bodoh dan tak berpengalaman. Hikmat menyapa setiap orang di tempat-tempat terbuka, yang aktif mengundang dari ketinggian agar semua orang memiliki kesempatan untuk mendengar panggilannya dan merespons dengan benar. Kepada mereka yang mau mendengar, hikmat berjanji akan menyingkapkan kebenaran dan keadilan. Orang yang beroleh hikmat akan memperoleh sesuatu yang benar. Beroleh hikmat berarti beroleh sesuatu yang jauh lebih berharga daripada hal-hal yang dipandang berharga oleh dunia ini (ulangi baca ayat 11). Roh Allah mewujudkan hikmat-Nya untuk menawarkan hidup yang jauh lebih berkualitas (ayat 14-21) khususnya dalam iman, pengharapan dan bahkan dikasihi serta mengasihi.

Hikmat berkaitan dengan mengasihi dan dikasihi oleh Tuhan Allah. Sehingga makin mampu mengasihi banyak orang lain di sekitar kita. Menghadirkan kebahagiaan kehidupan bersama. Semakin kita mengasihi Allah, semakin kita akan membenci kejahatan. Kasih akan Allah tidak mungkin berdampingan dengan kesukaan akan dosa! Bila orang berkata bahwa ia mengasihi Allah, tetapi masih melindungi dosa yang tersembunyi, itu berarti ia membuka diri untuk bersahabat dengan roh kebohongan dan kejahatan. Mari memutuskan hubungan dengan kejahatan, kebohongan dan berbagai ketidakbenaran, dan mulai hidup benar-benar berhikmat: menyerahkan hati dan diri secara total dalam Roh yang penuh kebenaran, kejujuran, kekudusan, keadilan, kesucian, lalu terus mengalami pemurnian dan akhirnya penyelamatan. Mari kita hidup dengan dan semakin membagikan hikmat-Nya, hikmat Allah. Amin.

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share