Tetap Erat Bersatu dan Sehati Sepikir (1 Korintus 1: 10-17)

TETAP ERAT BERSATU DAN SEHATI SEPIKIR
(1 Korintus 1: 10-17)

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” (1 Korintus 1: 10)

 

Tetap Erat Bersatu dan Sehati Sepikir

Pokok utama pertama dari surat ini yang sekarang dibahas adalah perselisihan yang terjadi di dalam jemaat.
Sang rasul baru berhenti menekankan masalah ini ketika ia menulis kata-kata, “Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut’?” (Coba jauh baca 1 Korintus 4: 21). Dimulai pada pembukanya di perikop kita minggu ini, 1 Korintus 1:10-17 mengemukakan berbagai kenyataan sebagaimana dilaporkan oleh para pelayan dari keluarga Kloe, dengan Nas termaktub di ayat 10.

1. Erat Bersatu
Rasul Paulus dipakai Tuhan mengajar-menuntun umat jemaat di Korintus untuk bersatu dan saling mengasihi dengan kasih persaudaraan, Paulus menegur benih-benih perpecahan mereka. Ia telah menerima laporan dari beberapa orang yang bermaksud baik, bahwa ada perbedaan pendapat yang tidak menyenangkan di antara mereka.
Tidak ada maksud jahat, yang mendorong adalah keprihatinan mereka yang baik dan bijaksana untuk meredakan perselisihan ini melalui perantaraan Paulus. Sebab perpecahan para pemimpin juga umat dalam jemaat di Korintus mulai berkembang; beberapa anggota gereja mulai lebih lekat kepada para pelayan Injil tertentu daripada dengan Injil.
Kesalahan yang sama terdapat dalam gereja zaman now / masa kini. Beberapa orang percaya menjadi lebih lekat dengan seorang pendeta, gembala gereja, atau pelayan, daripada lekat dengan untuk menyembah dan melayani Kristus dan Firman-Nya.

Rasul Paulus menulis kepada mereka dengan cara yang sangat memohon: “Aku menasihatkan kamu saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus,” dan saat kita membaca, mengikuti dengan memaknai isi surat ini sepertinya Paulus ada berkata menyajikan Firman Tuhan, agar kita (gereja-Nya) semua menaruh rasa hormat kepada Nama yang terkasih dan layak dimuliakan: Tuhan Yesus Kristus, yang oleh-Nya kita semua dipanggil, supaya kita -umat jemaat Tuhan- berjuang sepakat.
Inti pesan perintah Firman dalam surat Paulus: Supaya semua seia sekata, erat bersatu dan sehati Sepikir, hindari pemisahan dan perpecahan.

2. Sehati Sepikir
Sedapat mungkin, hendaknya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
Di dalam perkara-perkara agama yang bersifat utama, hendaknya kamu semua sependapat, tetapi, kalau tidak ada kesatuan perasaan, hendaknya ada kesatuan kasih sayang. Pertimbangan untuk sehati sepikir di dalam perkara-perkara besar seharusnya memadamkan semua perseteruan dan pemisahan mengenai perkara-perkara kecil.”
Mari refleksikan juga salah satu kata di ayat terakhir perikop kita minggu ini (ayat 17) yakni “hikmat” dan atau “kebijaksanaan”, salah satu kata asli yang kerap gunakan untuk terjemahan dari “Sophia”.
Istilah Yunani itu pada pokoknya berarti pengertian mendalam tentang masalah-masalah kehidupan dan digunakan untuk hidup berdasarkan pengertian itu.

Mari dengan hikmat kebijaksanaan Firman dalam Kasih Kristus, kita semua umat jemaat Tuhan, tetap erat bersatu dan sehati sepikir.

Amin.

Media: GKJ-N/No.04/01/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share