TIDAK SEORANG PUN TAHU HARI KEDATANGAN-NYA (MARKUS 13: 32-37)

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.“
(Markus 13: 32)

Tidak Seorang Pun Tahu Hari Kedatangan-Nya

Tidak terasa kita telah memasuki Desember 2023. Dan khususnya memasuki Minggu Adven pertama menapaki bulan ini, Tuhan Yesus Kristus mengajarkan kepada para murid-Nya (dulu dan sekarang!) untuk terus berjaga-jaga (baca dan maknai lagi ayat 33- 37).

Karena kedatangan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus untuk waktunya tetap dirahasiakan, supaya kamu bisa terus berjaga-jaga. Waspadalah terhadap segala sesuatu yang akan membuatmu tidak layak untuk menyongsong kedatangan Tuanmu dan yang akan mengacaukan tindakan dan rohmu.

Berjaga-jagalah akan kedatangan-Nya, supaya hal itu tidak mengejutkanmu kapan pun terjadinya, dan berdoalah untuk anugerah yang bisa membuatmu memenuhi syarat, sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Kamu perlu menyiapkan diri setiap hari untuk itu, yang akan datang pada hari apa saja.” Semuanya ini digambarkan-Nya melalui sebuah perumpamaan, untuk mengakhiri khotbah-Nya.

Bayangkanlah bahwa Tuan kita sedang pergi jauh, dan meninggalkan sesuatu untuk dipercayakan kepada kita, dan kita wajib bertanggung jawab atasnya (baca ulang ayat 34). Dia seperti seorang yang bepergiankarena Dia pergi jauh untuk beberapa waktu lamanya, Dia meninggalkan rumah-Nya di bumi dan menyerahkan tugas kepada hamba-hamba-Nya, dengan memberikan wewenang kepada sebagian orang sebagai pengawas, dan pekerjaan kepada sebagian yang lain sebagai pekerja.

Mereka yang diberikan wewenang juga memperoleh pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka, karena mereka yang mempunyai kuasa yang paling besar juga mempunyai pekerjaan yang paling banyak. Sedangkan kepada mereka yang diberikan pekerjaan, Dia juga memberikan semacam kewenangan untuk melakukan pekerjaan itu. Ketika akan berangkat, Dia memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga, untuk selalu siap membukakan pintu bagi-Nya pada saat Ia kembali, dan sementara menunggu pintu, si penjaga itu harus memperhatikan untuk siapa dia harus membukakan pintu, yaitu bukan untuk pencuri dan perampok, melainkan hanya untuk para sahabat dan hamba Tuannya.

Demikianlah Tuhan Yesus Kristus, Tuhandan Juruselamat kita, ketika Dia naik ke tempat yang tinggi, Dia meninggalkan sesuatu untuk dilakukan semua hamba-Nya, dengan berharap bahwa mereka semua tetap melayani-Nya sewaktu Ia tidak ada, dan siap menerima-Nya pada saat Ia kembali.

Mati berjaga-jaga jangan sampai kita masing-masing, sebagai pengikut Kristus, lalai tidak mengerjakan tugasnya pada saat Tuhan datang (baca dan maknai ayat 36). Dengan melakukan tugas panggilan pelayanannya dengan sungguh-sungguh, seorang murid sedang memenuhi perintah Tuhannya untuk berjaga-jaga.

Sekali lagi, ada sesuatu hal yang perlu dipertanyakan: adakah Kristen sedang berjaga-jaga? Ataukah terlena? Pertanyaan ini penting untuk kita tanyakan pada diri kita sendiri setiap hari dari kehidupan kita. Berjaga-jaga bukanlah mencari-cari tahu dengan perhitungan spekulatif kapan Tuhan Yesus datang. Dia tegas menyatakan tidak seorangpun yang tahu, perlu tahu, dan dapat tahu kapan waktunya. Penentuan waktunya adalah rencana Allah Bapa tadi. Tugas kita adalah berjaga-jaga dan melayani Allah dalam kehidupan kita dengan sungguh-sungguh melayani-menagsihi sesama manusia. Karena kita dan sesungguhnya, tidak ada seorangpun tahu akan Hari Kedatangan-Nya.

Amin.

Media: GKJ-N/No.01/12/2023

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.