Renungan Minggu – 14 Februari 2021
YESUS MENGHENDAKI KITA HIDUP DALAM KEMULIAAN ALLAH (2 Korintus 4: 3-6)
“Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.”
(2 Korintus 4: 6)
oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th
Yesus Menghendaki Kita Hidup Dalam Kemuliaan ALLAH
Penulis teks kita kali ini adalah Rasul Paulus, rasul Tuhan yang semangatnya berapi-api dan tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya.
Pusat perhatiannya ialah Allah.
Paulus menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Allah di dalam Kristus.
Tidak ada sesuatupun yang mampu memisahkan Paulus dari Kasih Kemuliaan Allah.
Sebaliknya, Paulus mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara orang Kudus, karena telah menganiaya jemaat Allah.
Begitu banyak hal yang bisa kita teladani, hingga karya-karya besar yang dibuat dan dilaksanakannya berasal dari Terang Kemuliaan Tuhan, memindahkannya dari gelap ke terang bercahaya.
Seperti nas kita kali ini di ayat 6: Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.”
Surat-surat kepada jemaat di Korintus, jelas, bagus dan tepat menyajikan ajaran yang penting sekali.
Selain informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan dan tentang cara hidup jemaat Kristen purba.
Juga mengenai kemurnian akhlak,mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan kemuliaan kesatuan hidup dalam Kasih Kristus.
Kepada orang-orang Korintus yang terancam terpecah, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah Kemuliaan yang Sejati.
Paulus ingin kita datang kepada Kemuliaan itu, bahkan hidup dalam Kemuliaan Tuhan tersebut. Mari jadi seperti Paulus yang tidak pernah mau “mencuri Kemuliaan Tuhan” dengan berupaya membuat orang mengaguminya, tapi kita diajak untuk selalu membawa semua kepada Kemuliaan Tuhan saja.
Inilah modal paling kuat untuk kita bertahan di pandemi yang beart seperti sekarang. Bahkan semakin memampukan kita untuk jadi saluran berkat bagi sesama dan kehidupan bersama yang semakin baik.
Rasul Paulus (dahulu Saulus) yang pernah berjumpa dengan Terang Kemuliaan-Nya di jalan menuju Damaskus, menegaskan ulang dan ulang lagi bahwa Tuhan Yesus Kristus menghendaki kita hidup dalam Kemuliaan Allah.
Mari jadi “Paulus-Paulus zaman now” dari hati murni hanya dengan kemuliaan Kasih-Nya, ketat setia memberlakukan nyata 3M + 3S (membagikan syukur, semangat, sukacita) dan Bbm (Berserah bukan menyerah), juga perbuatan-perbuatan mulia lainnya, nyata dilakukan bagi banyak orang
Amin
Media: GKJ-N/No. 07/02/2021
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.