Renungan Minggu – 07 Februari 2021
YESUS MENGHENDAKI KITA SEMBUH (Markus 1 : 29-34)
“Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia..”
(Markus 1 :34)
oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th
Yesus Menghendaki kita sembuh
“Panpharmacon,” sekali lagi “panpharmacon,” berarti Firman perkataan Tuhan Yesus Kristus adalah obat bagi setiap penyakit.
Tuhan Yesus bukan sekadar menyembuhkan satu jenis penyakit, tidak hanya demam ibu mertua Simon (baca ulang ayat 30) wahh kata “demam” punya makna korelasi sangat dekat dengan pandemi kita kini, tidak hanya demam, melainkan juga menyembuhkan bermacam-macam penyakit, bahkan setan-seban diusir-Nya.
Banyak mukjizat penyembuhan yang dilakukan di rumah ibadat itu diulang-Nya kembali di rumah Simon dan Andreas.
“Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.” (Markus 1:34).
1. Banyak yang sakit, Tuhan menghendaki kita sembuh.
Refleksi dan perenungan atas Firman Tuhan – Sang Penyembuh- ini di pandemi akibat Covid-19 sekarang, bukan lagi hanya tentang penyakit jasmani yang diakibatkan virus bukan?
Namun ada penyakit baru akibat pandemi ini yaitu: penyakit pikiran dan hati, psikologis, mental, bathin dan bahkan “penyakit” pada iman percaya manusia zaman now: Penyakit ketakutan dan penyakit kesedihan.
Pandemi menyebabkan manusia via sangat jatuh terpuruk.
Namun ingat Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya.
Tuhan ingin kita sembuh.
Baik khususnya saat bergumul bahkan berjuang dalam perawatan, namun juga jika ada yang meninggal dunia, ingat ibu bapak dan saudara-saudari bahwa yang meninggal dunia bukan berarti tidak punya iman kepada Tuhan.
Tetapi inti dari semua: Tuhan menghendaki semua kita sembuh.
Maksud pengajaran Firman saat ini adalah apapun, di manapun dan bagaimanapun beratnya sakit-penyakit, pergumulan lain2, bahkan ketika maut menjemput apakah kita tetap setia percaya kepada Tuhan?
Bahkan semakin memiliki iman yang semakin mencari Tuhan, semakin mendekat datang kepada-Nya, bersedia takluk dengan berkomunikasi makin akrab dengan Tuhan, dan semakin berjuang melakukan Sabda-Nya di keseharian dengan nyata.
Peristiwa kesembuhan di rumah ibadat itu menyebabkan orang-orang ini berkerumun mencari-Nya (maknai ulang dengan baca lagi Markus 1:33).
Seharusnya kita merasa lebih terdorong lagi untuk semakin mencari Kristus begitu melihat orang lain mengharap, percaya dan mengalami kesembuhan dan damai sejahtera bersama Dia.
Sedang dan akan selalu terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya, hanya kepada-Nyalah kita berserah.
2.Dipakai menjadi saluran Penyembuhan
Ia menyembuhkan semua orang yang dibawa kepada-Nya, tidak peduli sebanyak apa. Lebih tinggi lagi pemaknaan secara spiritual kita: Meninggal dunia pun sembuh.
Karena dalam iman percaya kita, “barang siapa yang meninggal dalam Kristus, ia tidak mati selama-lamanya, tetapi ia hidup.” (Baca dan banding refleksikan Yohanes 11:25-26)
Mari menjadi saluran penyembuhan dari Tuhan, selain menjaga kesehatan dan keselamatan sendiri kita melakukannya dalam rangka demi kesehatan dan keselamatan orang lain, keluarga khususnya, juga banyak orang lain dan kehidupan bersama yang lebih luas.
Mari terus melakukan 3M, masih ingat ya: Memakai Masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
Nah, sekarang dengan kristalisasi refleksi Firman Tuhan ini, izinkan saya mengajak kita menambahkan 3M tersebut dengan 3S + Bbm.
Apa itu 3S pak pendeta?
Ibu, bapak dan saudara-saudari 3S adalah: Syukur, Semangat dan Sukacita.
Sedangkan Bbm ini yang terakhir juga sangat penting untuk penyembuhan kita semua: Berserah bukan menyerah.
Salam 3M + 3S & Bbm.
Tuhan memberkati.
Amin
Media: GKJ-N/No. 06/02/2021
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.