Renungan Minggu, 10 Oktober 2021
ALLAH TAHU JALAN HIDUP KELUARGAKU (Ayub 23: 10-17)
”Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
(Ayub 23: 10)
oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.
Allah Tahu Jalan Hidup Keluargaku
Ketika Ayub merasa sudah tidak ada gunanya berbantah-bantah lagi dengan para sahabatnya yang tidak bersimpati, apalagi mendukung dan membela-menguatkannya.
Ayub mengarahkan pengharapannya kepada Allah.
Ayub mengharapkan Allah bersedia mendengarkan pembelaan dirinya, dan membela menyelamatkan dirinya serta keluarga.
Sebab Ayub yakin hanya Tuhan Allah yang mengetahui pergumulan, tantangan perjalanan jasmani – rohani hidupnya dan keluarganya.
Ayub yakin bahwa ia tidak bersalah.
Namun Ayub juga jatuh galau, sempat meragukan dapatkah ia bertemu dengan Allah memohon pembelaan-Nya?
Apakah Allah mau menerima semua pertanyaannya?
Kalau Allah memang sudah menetapkan bahwa ia patut menerima dan mengalami penderitaan itu.
Apakah mungkin Allah mau berubah pikiran atas jalan hidup Ayub serta keluarganya?
Mungkinkah Allah menjadi pembelanya?
Berbagai pikiran dan harapan itu berkecamuk menyedot Ayub ke dalam pusaran kecemasan.
Bergumul dengan penyakit dan penderitaan, baik secara fisik maupun rohani memang tidak mudah.
Apalagi seperti penderitaan Ayub (dan kita juga di tengah pandemi sekarang ini) akan semakin bertambah berat rasanya, kala orang-orang terdekat -para sahabatnya itu- tidak bersimpati dengan penderitaan kita, malahan melontarkan berbagai gosip dan fitnah yang salah.
Apalagi kalau yang tidak bersimpati itu adalah keluarga sendiri.
Mari belajar dari Tuhan melalui sosok dan teladan iman Ayub.
Di saat genting penuh pergumulan, berbagai pertanyaan dan lengkap ditambah cemoohan sahabat-sahabatnya itu, sepertinya tidak ada tang peduli dan membela, Ayub kembali mencari dan tetap percaya bahwa Allah adalah pembelanya.
Nats kita untuk Minggu ini ada di ayat 10: “ Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
Di kala ibu, bapak dan saudara-saudari merasa sendiri di tengah berbagai penderitaan dan banyaknya pergumulan akibat pandemi sekarang ini, mari mencari Allah dan tetap memohon kekuatan dan solusi dari-Nya.
Hanya Allah dalam Tuhan Yesus Kristus serta urapan hikmat Roh Kudus yang tahu pasti jalan hidup keluarga kita.
Kemudian mari semakin “timbul seperti emas,” memiliki kerinduan menjadi pribadi dan keluarga yang membagikan Kasih dan kebaikan-kebaikan dari hal-hal sederhana di keseharian kepada orang lain, juga kepada keluarga-keluarga lain.
Mengasihi, mengampuni dan mengasihi sesama manusia, keluarga-keluarga selain keluarga kita sendiri.
Sebagai ungkap syukur kita bahwa Tuhan selalu hadir menjadi pemimpin sekaligus sahabat, pembela dan penyelamat keluarga kita.
Amin.
Media: GKJ-N/No.41/10/2021
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.