Berpulih Dalam Penyertaan Tuhan (Lukas 4: 16-21)

Renungan Minggu, 23 Januari 2022

BERPULIH DALAM PENYERTAAN TUHAN
(Lukas 4: 16-21)

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku…”
(Lukas 4 : 18
)

 

oleh : Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

 

Berpulih Dalam Penyertaan Tuhan

Tidak ada orang yang tidak ingin berpulih saat menghadapi persoalan hidup.
Kadang seseorang tidak bisa berpulih dengan daya dan upaya sendiri, melainkan harus memerlukan pertolongan pihak lain. Namun demikian, kadang juga terjadi seseorang bahkan tidak mau menerima pertolongan orang lain walau sebenarnya ia membutuhkan pertolongan tersebut.

Umat Israel, saat itu umat yang memerlukan pertolongan untuk berpulih dari kondisi mereka. Secara politik, mereka adalah bangsa yang terjajah oleh bangsa Romawi.
Sekalipun dalam banyak hal, orang Romawi memperlakukan mereka dengan baik melalui kebijakan “Pax Romana” (memelihara perdamaian Roma dengan meminimalkan tindakan militer), namun dalam banyak hal mereka tetap harus menanggung derita sebagai bangsa terjajah, misalnya membayar pajak pada Romawi.
Itulah sebabnya, mereka merindukan kehadiran Sang Mesias, yang diurapi, yang diutus Allah untuk memulihkan kondisi kehidupan mereka.

Saat itu, di sinagoge Nazaret, Yesus diberi kesempatan untuk membacakan kitab suci. Yesus diberi kitab nabi Yesaya untuk dibacakan dan untuk diberikan penjelasan atas bacaan kitab suci tersebut. Apa yang dibaca Yesus ternyata dari bagian kitab Yesaya 61: 1-2.
Bagian ini berisi mengenai kehadiran Mesias, yang diurapi, yang kehadiran-Nya memulihkan umat-Nya yang menderita.
Mesias akan membebaskan: orang tawanan, orang tertindas, orang-orang buta, dan menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan memberitakan tahun rahmat Tuhan.

Bagian ini tentu biasa didengar oleh umat dalam setiap ibadah, itulah sebabnya penjelasan Yesus tentang ayat-ayat ini dinanti oleh umat saat itu.
Yesus tidak memberikan penjelasan panjang lebar terhadap ayat-ayat yang baru dibaca-Nya.
Ia hanya mengatakan: Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya. Dengan perkataan ini, Yesus menegaskan kemesiasannya.
Yesuslah Mesias.

Yesus menyampaikan tugas panggilan-Nya sebagai Mesias. Kini, giliran umat di Nazaret tadi untuk bersikap:apakah mereka mau menerima Yesus sebagai Mesias yang telah dinubuatkan tersebut?

Kita bersyukur, sebagai orang-orang Kristen, kita telah diberi karunia untuk percaya dan menerima Yesus sebagai Mesias.
Itulah sebabnya kita memanggil-Nya dengan nama Yesus Kristus (Mesias dalam bahasa Yunaninya adalah Kristos).
Kepercayaan dan penerimaan kita ini akan memberikan kekuatan bagi kita untuk berpulih dalam beragam persoalan hidup yang kita alami, karena pada dasarnya kita tidak pernah berusaha berpulih sendirian, melainkan berpulih dalam penyertaan Yesus Sang Mesias.

Amin.

Media: GKJ-N/No.04/01/2022

Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.

Share