Bertumbuh Karena Kebangkitan Yesus (Yohanes 20: 11-18)

Renungan Minggu Paskah – 4 April 2021

BERTUMBUH KARENA KEBANGKITAN YESUS (Yohanes 20: 11-18)

“Kata Yesus kepadanya: ”Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
(Yohanes 20: 17)

oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th

 

Bertumbuh Karena Kebangkitan Yesus

Menangis selalu berhubungan dengan kasih dan pengampunan.

Maria Magdalena menangis karena tidak menemukan Jenasah pada makam.

Namun ia terus mencari akhirnya Yesus menampakkan diri kepadanya.

1. Bertumbuh karena Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus

Permenungan tentang kebangkitan Tuhan Yesus Kristus selalu terarah pada Keillahian dan Persekutuan Yesus dengan Bapa.

Selama Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan para murid, umumnya mereka belum juga paham sepenuhnya tentang kebangkitan. Ini seperti menjawab, mengapa Yesus mesti menampakkan diri berulang kali kepada para murid? Jawabannya adalah agar mereka paham dan percaya. Bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih mereka.

Kasih dan perhatian-Nya terhadap para murid-Nya, juga Maria tak berubah. Perhatian-Nya itu diungkapkan-Nya dengan memanggil Maria dengan namanya (ayat 16; band. Yoh. 10:3). Maria segera mengenali panggilan itu berasal dari Tuhannya. Karena itu ia segera menjawab “Guru!” Mengapa Yesus melarang Maria memegang-Nya? Sangat mungkin ketika Maria mengenali Yesus, ia segera sujud menyembah dan mencium serta memegang kedua kaki-Nya dengan erat seakan-akan Yesus tidak akan dilepaskannya lagi.

Kesedihan Maria menjadi pengalaman iman untuk belajar mengenali Yesus. Seringkali Tuhan menggunakan pengalaman hidup yang tidak mengenakan, kesulitan dan tantangan dalam hidup agar kita belajar mengenal Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Kita tidak perlu bersedih dan berputus asa karena Yesus akan mengulurkan tangan dan menyapa kita dengan nama kita di saat yang tepat. Kita hanya perlu belajar mengulurkan tangan dan membuka hati pada sapaanNya.

Maria takut jangan-jangan sekali lagi ia bisa kehilangan Tuhannya. Namun, Yesus menegaskan Maria bahwa Ia belum pulang kepada Allah Bapa (ayat 17a). Tugas Maria adalah memberitahukan kebangkitan Yesus dan saat-Nya untuk pulang ke rumah Bapa kepada murid yang lainnya (ayat 17b).

2. ”Aku sudah melihat Tuhan” – Membuat yang lain juga Bertumbuh

Maria Magdalena belum mengerti dan belum percaya bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Itu disebabkan Maria sangat sedih. Kesedihan itu bahkan membuat Maria tidak mengenali Yesus. Ia menduga Yesus sebagai penunggu taman. Tetapi, ketika Yesus memanggil namanya, dia mengenal Yesus yang adalah “Guru”. Maria Magdalena mengalami perkembangan iman yang luar biasa: dari belum mengerti dan belum percaya menjadi mengerti dan percaya sungguh. Maria menjadi saksi kebangkitan Kristus. “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. (ayat 18).

Apakah kita seperti Maria, mencari Yesus yang hidup di kubur yang kosong? Sekarang waktunya untuk mengikrarkan iman kita bahwa Dia sudah bangkit dari kematian. Dia akan datang lagi untuk menjemput setiap orang percaya masuk dalam hidup yang kekal. Inilah waktunya bagi kita untuk memberitakan kebenaran tersebut. Dengan nyata di pandemi sekarang ini, di kehidupan sehari-hari. Di titik ini Rabuni dan Tuhan itu, menegaskan untuk Maria Magdalena, serta semua murid dan termasuk Anda ibu, bapak, saudara dan saudari, juga saya, kita sebagai murid dan umatNya diminta siap bertumbuh dan selalu bertumbuh.

Maria Magdalena diutus untuk jadi saksi dan pewarta kebenatan kebangkitan Tuhan. Kita pun diutus menjadi saksi dan mewartakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Inilah pertumbuhan itu.

Mari katakan kepada keluarga, “aku telah melihat Tuhan”

Mati katakan kepada tetangga, teman, sahabat dan semua orang suku apapun, ras, bangsa dan bahkan agama apapun bahwa, “ Di titik ini Rabuni dan Tuhan itu, menegaskan untuk Maria Magdalena, serta semua murid dan termasuk Anda ibu, bapak, saudara dan saudari, juga saya, kita sebagai murid dan umatNya diminta siap bertumbuh dan selalu bertumbuh.” Tentu bukan hanya omongan saja, verbal saja. Namun dengan sikap dan tingkah laku kita yang nyata di tengah pandemi ini bagi banyak orang.
Sehingga Anda bertumbuh namun juga keluarga bertumbuh dan kehidupan bersama dengan banyak orang lain terus juga bertumbuh menjadi kehidupan yang lebih baik.

Amin.

 

Media: GKJ-N/No.14/04/2021

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share