Menopang Sesama Tetap Teguh Dalam Iman (2 Tesalonika 2: 13-17)

Menopang Sesama Tetap Teguh Dalam Iman (2 Tesalonika 2: 13-17)

Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” (2 Tesalonika 2: 15)

Hampir tidak satupun kitab Perjanjian Baru yang dibuat dalam bentuk tertulis. Dasar pengajarannya adalah catatan lisan yang resmi tentang rangkaian peristiwa dalam Injil dan penafsirannya. Termasuk konteks Surat dari Rasul Paulus kepada umat Tuhan fi Tesalonika pada bacaan kita kali ini (2 Tesalonika 2:12-17).

Saat itu konon Alkitab masih belum lengkap, sehingga beberapa hal disampaikan oleh para rasul melalui khotbah-khotbah mereka, di bawah tuntunan Roh yang tidak mungkin keliru, dan orang Kristen wajib menerimanya sebagai perkataan yang berasal dari Allah.

Namun baik secara (mayoritas) lisan dan kemudian juga ada secara tulisan, semuanya memberi petunjuk, bahkan kekuatan iman dan penopangan spiritualitas untuk terus menjalani kehidupan nyata sebagai pengikut dan umat Tuhan. Contohnya, Rasul Paulus menganggap dirinya wajib bersyukur kepada Allah atas keberadaan umat jemaat di Tesalonika.

Paulus kerap mengucap syukur atas berbagai loci (tempat-tempat) yang pernah dilayani, yang bagi Paulus semua umat di berbagai tempat itu dikasihi oleh Tuhan dan telah dipilih sejak mulanya (baca ulang dan maknai ayat 13). Dan hal seperti ini memberi penopangan-penopangan dalam iman, semakin kuat dan taat percaya memberlakukan iman, pengharapan dan kasih secara nyata bagi sesama manusia.

Coba sekali lagi baca dan perhatikan, Paulus bukan berkata, “Kamu telah dipilih untuk menerima keselamatan, dan karena itu kamu boleh berbuat seenaknya dan tetap aman,” melainkan, sebab itu berdirilah teguh. Hal seperti inilah yang menyadarkan dan menarik kita supaya memiliki tekad dan kerajinan sehebat-hebatnya berdasarkan keteguhan iman. Bahwa kita di bagian jelang akhir durasi Tahun 2019 ini harus teguh tinggal di dalam Kasih Kristus sampai selamanya, apapun dan bagaimanapun beratnya permasalahan, pergumulan dan perjuangan hidup.

Umat/Jemaat Tesalonika dinasihati supaya berdiri teguh di dalam pengakuan Kristen mereka, supaya berpegang pada ajaran-ajaran yang mereka terima, atau ajaran Injil, yang disampaikan oleh Rasul Paulus, yang kini tiba kepada kita (umat warga & simpatisan) GKJ Nehemia menjelang akhir Tahun 2019 nantinya berganti dengan Tahun 2020, dengan iman yang tidak berganti. Mari saling menopang dalam keteguhan iman. Amin.

 

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share