TUHAN MENGASIHI ORANG BENAR
(GUSTI NRESNANI TIYANG MURSID)
(MAZMUR 146: 1-10)
βTUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.β
(Mazmur 146: 8 TB2)

Perikop kita di Minggu terakhir Bulan September 2025 ini adalah bagian mazmur pertama dari rangkaian lima Mazmur Haleluya, yakni Mazmur 146-150. Kelima mazmur itu memiliki karakteristik sebagai pujian yang bersifat deskriptif. Memaparkan bahwa Tuhan yang adalah Pencipta (baca ayat 5-6) dan Raja (baca juga ayat10) memerhatikan orang-orang yang beriman kepada Dia, yaitu mereka yang mencari pertolongan-Nya.
Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi, bukan hanya peduli pada hal-hal yang besar. Ia juga peduli pada orang-orang yang tertindas, kelaparan, terbelenggu, sakit, atau yang kesepian dan sendirian (maknai baca ulang ayat 7-9). Apakah Allah bisa diharapkan? Ya, Dia setia (di ayat 6). Pemazmur mengawali dan mengakhiri mazmurnya (dan mengajak kita semua) dengan sebuah panggilan untuk memuji Tuhan.
Bagi kita, mazmur ini memberikan sebuah perspektif dalam melihat permasalahan. Bukan memandang seperti seekor katak dalam tempurung, tetapi dari ketinggian hingga bisa memandang lebih luas, seperti mata seekor burung rajawali yang sedang terbang. Melihat bukan dari sudut pandang terbatas, tetapi dengan pemahaman bahwa Allah berdaulat dan berbelas kasihan. Maka ketika menghadapi masalah, jangan mencari bantuan dari orang-orang yang berkuasa, baik dalam bidang politik, atas fenomena alam, atau atas penyakit. Pemazmur mengajak kita untuk memperjuangkan yang benar, dengan setia menjadi orang benar di hadapan Tuhan.
Ya, hanya kepada Tuhan saja kita patut datang, itulah yang pertama-tama dan yang terutama harus kita lakukan saat mengalami kesulitan. Jangan ragu tetap berbuat kebenaran, mintalah hikmat, kekuatan dan pertolongan Tuhan. Dia pasti mendengar dan memerhatikan permohonan kita. Selamat menjalani Minggu terakhir September dan menjelang Oktober (bahkan triwulan terakhir Oktober-November-Desember 2025 di depan), dengan setua berjuang melakukan yang benar, menjadi orang-orang benar. Tuhan mengasihi kita semua.
Amin.
Media: GKJ-N/No.04/09/2025
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.
