Sukacita Atas Perlindungan TUHAN (Matius 2: 13-15)

“Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” (Matius 2: 13)

Kitab Matius sesungguhnya menyampaikan proses perlindungan dalam penyelamatan Allah bagi dunia dan semesta. Kabar sukacita bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah untuk semua manusia.

Melalui manusia Yesus itulah Allah menepati apa yang telah dijanjikan-Nya dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Tuhan Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar sukacita itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.

Injil Matius ini disusun secara teratur; mulai dengan kelahiran Sang bayi Yesus. Tepatnya saat Maria dikejutkan karena harus hamil sebelum menikah. Yusuf pun tak kurang terkejut atas kehamilan tunangannya. Mereka dikejutkan oleh kunjungan para orang Majus.

Muncul kejutan lagi. Mereka harus ke luar negeri, di malam hari dengan segala ketergesaan. Mereka berposisi sangat ringkih dan butuh perlindungan. Peristiwa kejutan ironis yang berkebalikan dari peristiwa keluar dari Mesir. Dulu umat Israel diselamatkan dari Mesir, kini Juruselamat dunia harus berlindung dan mengungsi ke Mesir karena kejahatan raja Israel. Natal yang asli bukan saja semarak nyanyian malaikat, tetapi juga sesak ratapan para ibu yang bayi-bayinya dibantai. Sejak masa persiapan dan hingga penyediaan Natal ilahi tersebut, kita terkejut diperlihatkan bagaimana perbuatan besar Allah yang ajaib, khususnya saat-saat Allah melindungi Yusuf dan Maria menghadapi sekaligus menjalani berbagai keterkejutan, tantangan dan bahaya.

Mari bersukacita atas perlindungan Allah dalam kelahiran-kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia. Namun Allah memberikan kesempatan kepada kita manusia untuk ikut berperan: Dengan sukacita membagikan kesukacitaan bagi sesama manusia dan kehidupan. Terlebih indah lagi adalah bahwa Allah selalu memberikan bimbingan-Nya agar manusia dapat berhasil bekerja bersama Allah untuk menyediakan kebahagiaan dan segala kesukacitaan dalam keadaan sesulit dan seperti bagaimanapun. Allah dalam Tuhan Yesus hanya menuntut ketaatan tanpa syarat dari kita.

Ketaatan memberlakukan firman di dalam Kasih yang mengandung kekayaan kesukacitaan. Seperti ketaatan Maria dan Yusuf, yang diperkenankan-Nya berperan dalam kehadiran Sang Juruselamat, putranya yang membawa pengharapan baru, bayi Kudus itu membawa sukacita bagi kita, bagi semua umat manusia. Bagi perjalanan masa semesta selama-lamanya. Dalam perlindungan-Nya selalu, selamat menyambut, memasuki dan menjalani Tahun Baru 2020 dengan penuh sukacita! Amin.

 

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Share