Bersatu dalam Pelayanan (Efesus 4: 11-16)

Renungan Minggu, 1 Agustus 2021
Bulan Budaya dan Kebangsaan

BERSATU DALAM PELAYANAN (Efesus 4: 11-16)

“Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
(Efesus 4: 16)

 

oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

 

Bersatu dalam Pelayanan

Salam sehat

Selamat memasuki Bulan Agustus 2021

Selamat menjalani Bulan Budaya dan Kebangsaan – GKJ Nehemia kita, ibu, bapak, dan saudara-saudari, serta segenap keluarga umat jemaat Tuhan ykk.

Rasul Paulus menulis suratnya ke jemaat Efesus juga dengan salam ke jemaat Efesus saat itu yang isinya sudah bercampur: beragam ras, suku dan bangsa.

1. Kita Beragam

Izinkan saya menegaskan bahwa Tuhan menciptakan tiap kita unik.
Setiap orang berbeda.
“Ngga ada yang plek sama,” bayi yang lahir kembar pun tetap ada perbedaannya.
Dan semua perbedaan dan keberagaman kita ini, core-nya atau dasarnya/sejatinya sejak awal penciptaan oleh Tuhan dinyatakan kita semua “SUNGGUH AMAT BAIK” (Kejadian 1:31)

Mari mensyukuri dan merayakan keberagaman.

Dan satu lagi budaya kita sekarang, budaya global bahkan, izinkan saya untuk kita beri tanda kutip yakni: “Budaya New Normal” – menghadapi pandemi dan mengelola pandemi akibat Covid-19 sekarang ini.

Efesus 4:13 menegaskan kepada kita di tengah pandemi kini, baik sebagai warga gereja di Indonesia yang beragam dan di tengah-tengah pluralis kebersamaan lebih beragam lagi di kehidupan seantero

Dunia, bahwa, “ sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,” Wah ini persis sama dengan pemaknaan Tema HUT ke-76 negara Republik Indonesia kita tercinta: “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”

2. Kita BerSatu

Jemaat Efesus yang beragam itu adalah Satu. Ya, mereka semua -sama seperti kita- dipersatukan dalam locus “Efesus” dan kita di “Indonesia”.
Tetapi khususnya diperSatukan dalam KASIH. Kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan Hikmat persekutuan Roh Kudus.

Mari perhatikan ulang dan maknai Nats kita di Pembukaan Bulan Budaya dan Kebangsaan Tahun 2021 ini, demikian: “Daripada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Efesus 4:16)

Itu berarti kita dipersatukan untuk:

Setiap kita umat jemaat Kristen, tidak hanya pendeta atau pemimpin jemaat, memikul tanggung jawab untuk membangun tubuh Kristus sesuai dengan karunia Tuhan yang ada di dalam dirinya;

Setiap kita, di tengah tantangan pandemi sesungguhnya dapat mencapai kedewasaan rohani yang lebih matang dan iman yang stabil (renungkan khususnya ayat 13-14), sehingga tidak mudah untuk diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran dan berbagai hoax yang menyesatkan.

Setiap kita, pasti akan dimampukan Tuhan di pandemi kini, untuk menjaga prinsip-prinsip kebenaran Allah dalam bertingkah laku dan bertutur kata sehingga semakin bertumbuh ke arah Kristus (baca ulang dan maknai ayat 15)

3. Bersatu dalam Pujian Syukur & Pelayanan Kasih

Mari lebih dan semakin bersyukur…

Mari nyanyikan pujian syukurmu lebih kencang lagi dan lebih bersemangat lagi. Baik dengan perkataan, suara dan nyanyian kita.
Tetapi juga “nyanyikan suarakan” juga khususnya lewat tingkah laku dan perbuatan-perbuatan nyata. Lewat pelayanan KASIH kita kepada keluarga, kepada tetangga, lingkungan Komplek dan kebersamaan RT, RW, Kelurahan dan seterusnya persatuan kita sebagai rakyat dan bangsa Merah-Putih / Indonesia raya tercinta.
Mari ikut Vaksin, tua-muda, ibu-bapak, dari lansia Adiyuswa hingga sahabat2 muda dan remaja mau vaksin.
Selain terus setia pakai Masker, saya mau bilang 3M dengan versi awal penelanan ini: 3M pertama itu adalah pakailah Masker, Masker dan Masker. Baru selanjutnya 3M kedua Memakai Masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan. Dan seterusnya protokol kesehatan, jangan jemu dan jangan lalai apalagi jangan abai.

Bersyukurlah masih bangun pagi hari di tempat tidur kita, karena masih banyak yang bangun pagi masih di atas tempat tidur HCU atau ICU. Mari kita bersatu melayani mereka

Dengan minimal mendoakan mereka lebih sungguh: doakan mereka semua yang sedang berjuang sembuh.

Bersyukurlah masih bisa bekerja di rumah, khususnya teman-teman pemuda dan remaja bersyukurlah masih bisa studi online, sekolah dari rumah, kuliah dari rumah.
Coba berhenti sebentar renung dan maknai bahwa Tuhan sepertinya sudah menyiapkan internet sebelum pandemi ada untuk kita bisa terus bisa dipertemukan disatukan dengan guru, dosen dan teman-teman kita, juga dengan keluarga dan persekutuan jemaat kita dalam saling menyapa keluarga, teman dan khususnya melakukan Ibadah (seperti Ibadah Minggu ini) dan berbagai PA dan kegiatan via online kita masih bisa terus dipertemukan dan dipersatukan kan.
Coba bayangkan kalau pandemi ini terjadi bukan tahun 2020 tetapi misalnya tahun 1990 belum ada internet, belum banyak yg menggunakan laptop dan apalagi hape?

Mari kita bersatu melayani dengan menggunakan kecanggihan zaman, dengan menggunakan komputer, laptop dan hape dengan internet untuk kita saling menyapa, memberi dukungan semangat, peduli dan berbagi kebahagiaan kegembiraan.

Bersyukurlah kita masih bisa membayar tagihan-tagihan kita dan masih ada makanan terhidang (walau hanya sederhana) di meja makan rumah keluarga kita.
Karena semakin banyak orang dan keluarga yang hanya bisa memasak Mie instan rebus dan kayaknya dibikin banyak sebagai teman makan nasi, bahkan ada yang pusing besok apakah masih akan ada makanan di meja makan keluarga mereka.

Mari bersatu mereka, tiap wilayah saya bersyukur dan bangga kepada Tuhan – semua sudah bergerak memerhatikan saling peduli berbagi, mari berbagai pelayanan Gereja termasuk dengan persembahan langsung atau melalui QRCode kita, mati kita bersatu dukung Peduli Kasih kita, khususnya Tim

Bersyukurlah masih bisa bekerja di rumah, banyak mereka yang harus bekerja keluar rumah. Para pengemudi ojek online, para security, sampai juga para dokter, perawat dan tenaga pekerja media lainnya.

Mari kita bersatu melayani mereka dengan mendoakan tentunya, lebih respect / menghormati, jangan marah kepada mereka justru sebaiknya kita semakin berterima kasih untuk mereka semua yang harus bekerja di luar rumah doakan juga keluarga mereka.
Para ojeg online tadi, para security gereja kita atau security di manapun, juga para koster, para petugas Komisi IKA yang melayani kedukaan pemakaman, berbagai pekerja yang harus bekerja ke luar rumah, para polisi, militer yang bersama seluruh rakyat menjaga persatuan dan kesatu lain negara Republik Indonesia memasuki usianya ke-76 tahun ini, juga sekali lagi khususnya doakan keluarga para dokter, perawat dan pekerja medis di garis depan  pandemi sekarang ini.

Salam sehat

Selamat memasuki Bulan Budaya dan Kebangsaan – GKJ Nehemia kita.

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Amin.

Media: GKJ-N/No.31/07/2021

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

 

Share