Renungan Minggu, 25 April 2021
BERTUMBUH DALAM PEMELIHARAAN GEMBALA SEJATI (Mazmur 23:1-6)
“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.”
(Mazmur 23:1)
oleh : Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th
Bertumbuh dalam Pemeliharaan Gembala Sejati
Ini sebuah metafora.
Metafora adalah: Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Metafora adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dan lain-lain.
1. Metafora yang Nyata
Ya metafora. Namun Kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dgn kuasa hikmat penghiburan pemeliharaan Roh Kudus tidak sekadar metafora.
Kasih pemeliharaan Tuhan untuk kita semua adalah besar dan nyata, senyata-nyatanya. Termasuk dan khususnya di pandemi dan berbagai bencana alam belakangan ini.
Dalam teks Alkitab kali ini metafora itu adalah Allah menyamakan diri-Nya dengan seorang gembala untuk melukiskan kasih-Nya yang besar bagi umat-Nya. Tuhan Yesus sendiri menggunakan metafora yang sama untuk menyatakan hubungan-Nya dengan umat-Nya.
Minimal ada 2 kebenaran mencerahkan pertumbuhan iman, pengharapan dan Kasih kita:
1) Allah, melalui Kristus dan oleh Roh Kudus, demikian memperhatikan setiap anak-Nya sehingga Ia ingin mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing, dan menyelamatkan.
2) Orang percaya adalah domba-domba Tuhan. Kita adalah milik-Nya dan menjadi sasaran khusus kasih sayang dan perhatian-Nya. Sekalipun “kita sekalian sesat seperti domba” (baca dan bandingkan Yesaya 53:6). Tuhan telah menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah dan Dia bangkit. Kini kita dipastikan ulang menjadi milik dan berada dalam pemeliharaan-Nya
2.Bertumbuh dalam Pemeliharaan
Tetapi dengan Tuhan Allah sebagai Gembala yang baik, Gembala yang sejati bukan dimaksudkan untuk menyiratkan pengalaman hidup yang bebas rasa sakit, bebas masalah.
Bertumbuh dalam pemeliharaan Gembala kita ini menegaskan bahwa Dia menyertai kita, Tuhan pasti memelihara Anda dan saya. Gembala yang baik dan sejati bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan domba-dombanya, itu jelas di ayat 1, “… TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” Inilah Nats kita kali ini.
Lalu, “ Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang” (baca ulang ayat 2). Dia menyediakan kebutuhan untuk makanan yang hijau segar dan air yang menyejukkan untuk Anda dan saya.
Namun Sang Gembala yang baik dan sejati itu, Dia menyertai kita saat perjalanan sulit dan melindungi mereka atas musuh-musuh yang ganas, mari kita maknai ulang ayat 3-4, “Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Termasuk menyertai, memelihara dan menyelamatkan kita di berbagai kerawanan bencana-bencana alam. Khususnya di pandemi yang masih berat sekarang ini, apalagi ada mutasi baru, Negara India kita dengar baca lihat beritanya sudah berhasil Vaksin kedua lalu angka Covid menurun tetapi tiba2 melonjak tinggi (ada Tsunami Pandemi di India), ingattt ibu, bapak dan saudara-saudari pemeliharaan Gembala itu juga melalui respons dan tanggungjawab tiap kita memelihara kesehatan pribadi dan kesehatan keselamatan keluarga dan banyak orang lain.
Jangan abai.. Sekai lagi jangan abai.. walau dudah vaksin dua kali, tetap 3M bahkan ingat lakukan Iman, Aman, Imun.
Pemazmur juga menggambarkan Tuhan sebagai tuan rumah yang menerimanya sebagai tamu kehormatan. Dia melindungi tamu itu dengan kehormatan dan mengurapinya dengan wewangian, hal tersebut indah terasa di ayat 5: “Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.” Jadi, marilah kita juga membawa keharuman Kasih pemeliharaan Tuhan, Sang Gembala sejati yang baik itu lewat hidup kehidupan sehari-hari, melalui minyak-minyak perbuatan kebaikan kepada keluarga, tetangga, peduli berbagai kepada saudara sahabat dan siapapun bahkan kepada siapapun yang berbeda. Kepada sahabat-sahabat kita yang sedang berpuasa, hargai mereka, kasihi dan bila ada yang bisa bagi, walau kecil, sedikit dan sederhana, bagilah..
Sehingga akan terus ada jaminan kebajikan dan kemurahan yang meneduhkan dan membawa kedamaian. Mari ibu, bapak, saudara-saudari, bersama pemazmur, kita bersama bertekad untuk hanya mengandalkan Tuhan seumur hidup kita. Sungguh ini adalah suatu gambaran yang menyejukkan bagi setiap orang yang berada di tengah dunia yang kian panas dan membara.
“ Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” (resapi lagi keindahan penutup bagian Mazmur ini, ayat 6)
Sekali lagi ibu, bapak dan saudara-saudari, seperti bunyi cuplikan di Nats kita tadi, “takkan kekurangan aku” Ini adalah ungkapan yang sederhana namun komprehensif. Ini tidak dapat merujuk kepada setiap keinginan atau kebutuhan. Ini menyatakan apa yang diperlukan bagi domba untuk menjadi sehat. Hal terburuk yang bisa Tuhan lakukan untuk kebanyakan manusia yang jatuh adalah menjawab secara positif, permintaan duniawi, egois mereka. Dia adalah Gembala Sejati: Gembala jiwa dan raga, Gembala jasmani dan rohani, Gembala untuk segala bagi kita. Takkan bercela, takkan berkekurangan dan takkan berhenti.
Mari berpaling, melihat kepada, mengikuti terus-menerus hanya Tuhan saja dan mengalami perjalanan hidup bersama-Nya, kita tahu dan percaya bahwa Dia adalah Gembala yang baik dan sejati.
Tidak ada, dan tidak akan ada, pemeliharaan dan kepastian hidup yang sejati di luar Gembala kita yang baik, Tuhan Yesus Kristus.
Amin.
Media: GKJ-N/No.17/04/2021
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.