DENGARKANLAH YESUS!
(LUKAS 9: 28-36)

Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata:
“Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”

(Lukas 9: 35)

Dengarkanlah YESUS!

Tuhan Yesus Kristus dimuliakan di atas gunung, berbincang dengan dua tokoh Perjanjian Lama -Musa dan Elia-. Peristiwa ini bukan sekadar mengadkan status Yesus sebagai Tuhan, tetapi mengokohkan tujuan Sang Juruselamat dunia ke Yerusalem. Melalui salib, Dia memancarkan kemuliaan surgawi, dan akan digenapi di kebangkitan-Nya kemudian.

Fokus nas kita kali ini (ayat 35) bukanlah melulu Kristologi, melainkan juga eklesiologi dan kemuridan. Lalu apa yang harus dilakukan para murid saat itu, dan respons apa yang harus kita berikan sebagai umat jemaat di zaman now? Kehadiran Musa dan Elia bersama Yesus menandakan bahwa karya Tuhan Yesus melanjutkan sekaligus menggenapi karya Allah di tengah umat percaya. Seruan Allah dari dalam awan bahkan menggemakan nas mesianis, bahwa Allah memerintahkan para pengikut Yesus, termasuk kita kini, untuk mendengarkan Dia (35).

Fakta bahwa Yesus harus menderita tidak menghilangkan kemuliaan-Nya begitu saja. Demikian pula tubuh-Nya, yaitu gereja yang adalah kita. Bahwa kini kita harus menderita kematian tidak dapat menghilangkan fakta bahwa kita pun dipanggil untuk mengalami dan berbagi kemuliaan dengan-Nya. Allah menunjukkan perkenanan dankehendakNya untuk menyelamatkan dunia ini dari kuasa dosa, iblis dan maut kekal. Perintah ”dengarkanlah Dia” (baca Nas di ayat 35) adalah sebuah pernyataan mengenai misi Tuhan Yesus, Para murid Yesus, termasuk kita orang-orang percaya dan pengikut Kristus di zaman ini diperintahkan untuk dan semakin mendengarkan Dia.

Mari dengarkanlah Yesus -Tuhan yang mulia-, mendengar dengan aktif yakni setia diajar untuk melakukan nyata teladan Firman Kasih Kristus, berwujud kehidupan sehari-hari kita zaman now, bahkan semakin percaya diri (rasional) dan percaya hati menjadi logos yang berwujud perbuatan-perbuatan kebaikan kepada sesama manusia dan kehidupan. Mari setia berjuang membagikan dan meneladankan kebaikan untuk generasi selanjutnya setia memberlakukan Kasih, selamat mendengarkan Tuhan Yesus!

Amin.

Media: GKJ-N/No.01/03/2025

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.