JIKA AKU TIDAK MEMPUNYAI KASIH, AKU SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA
(1 KORINTUS 13: 1-13)

”Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.”
(1 Korintus 13: 2, TB2)

Jika Aku Tidak Mempunyai Kasih, Aku Sama Sekali Tidak Berguna

Dengan Kasih Karunia Tuhan saja, selamat memasuki Bulan Februari 2025, bulan yang beberapa pihak menyebutkan “bulan kasih sayang”, dan bila kita telisik lebih dalam salah satunya berdasar perikop Minggu pertama Februari ini, kita dicerahkan bahwa apabila tidak ada kasih, rupa-rupa karunia yang diberikan kepada kita akan berdiri sendiri-sendiri. Maka kita dan kehidupan kita akan tidak ada gunanya.

Sebab Allah dengan Kasih-Nya memberikan karunia untuk membangun kehidupan bersama di bumi ini, bukan di surga. Karunia bernubuat, iman, pengetahuan, hanya diperlukan di bumi untuk membangun kehidupan. Sayangnya, ada saja orang Kristen yang menjadikan rupa-rupa karunia untuk diri sendiri atau kelompok komunitasnya saja. Seolah-olah mereka hidup di sorganya sendiri. Kasih kita dari Tuhan, sudah seharusnya menggarami dan merekatkan karunia yang satu dengan yang lain demi kebaikan hidup bersama di bumi.

Tanpa kasih, tidak ada gunanya karunia karena hanya akan jatuh pada kemegahan diri sendiri. Tanpa kasih, memberi akan tak bermakna. Pemberi dan penerima akan merasa hampa. Kasih menjadikan karunia yang ada pada kita berfungsi. Karunia ada untuk fungsi tertentu. Tanpa kasih, karunia tidak berguna (1-3).
Sejatinya Kasih itu tidak merugikan orang lain dalam bentuk apa pun. Ia tidak mengambil atau mengurangi hak-hak orang lain. Ia memberi ganti rugi apabila sudah merugikan sesamanya. Kasih itu tidak berlaku semena-mena atau menganggap rendah orang lain. Kasih itu memberi keuntungan bagi semua pihak. Ia memenuhi hak-hak setiap orang sebagai manusia seutuhnya yang dikasihi Allah.

Tuhan mengasihi kita dan memberi karunia Kasih dan rupa-rupa karunia kepada dan melalui kita untuk, memberi keuntungan bagi kehidupan bersama banyak orang. Sekali kita menggunakan karunia yang ada pada kita untuk kemegahan dan kesombongan kita, kita telah mengurangi sukacita orang lain, mereduksi iman dan pengharapan sesama kepada Allah. Apalah hak kita menyombongkan pemberian Kasih Karunia yang kita terima? Karunia itu pemberian Allah bukan milik ciptaan kita sendiri.

Bersyukurlah karena kita dianugerahi Kasih dari Tuhan. Jika kita tidak mempunyai Kasih, kita sama sekali tidak berguna. Bagikan salurkan Kasih, semakin sering berkata berbuat baik kepada semakin banyak orang, tulus jernih tanpa tuntutan syarat standart apapun dan apalagi bukan untuk kemegahan pribadi, mari bahagiakan semakin banyak orang lain juga segala ciptaan Tuhan, membuat manusia dan alam bergembira memuji Tuhan, selalu.

Amin.

Media: GKJ-N/No.01/02/2025

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.