Renungan Minggu, 16 Januari 2022
TAK TERBATAS KASIH DAN KEMULIAAN-NYA
(Yohanes 2: 1-11)
“Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya,…”
(Yohanes 2: 11)
oleh : Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.
Tak Terbatas Kasih dan Kemuliaan-Nya
Dalam hidup ini, rupanya banyak orang sering terjebak melakukan emotional blackmail, atau pemerasan emosional.
Contohnya misalnya apa yang dilakukan seseorang terhadap temannya.
“Kamu kan temanku, kalau kamu tidak mau meminjami uang padaku, ya sudah tidak usah lagi berteman.”
Bisa juga terjadi, seseorang entah menyadari atau tidak, sering memperlihatkan pemerasan emosional kepada Tuhan.
“Tuhan, saya sudah melayani Engkau sepenuh hati, kalau Tuhan tidak ubah bisnisku menjadi sukses, saya tidak akan melayani Engkau lagi.”
Permohonan Maria kepada anak Yesus, anaknya tidak perlu kita mengerti sebagai “tekanan” atau desakan orang tua terhadap anaknya. Ketika ada keluarga yang mengadakan perkawinan di Kana kehabisan anggur, Maria berkata kepada Yesus: Mereka kehabisan anggur.
Ini bukan sebuah “emotional blackmail”, pemerasan emosional.
Maria tidak hendak mengatakan: “Ini aku ibumu lho yang bicara. Kamu anakku, kamu harus menurut aku. Kamu harus menolong keluarga yang sedang kehabisan anggur ini. Awas, kalau tidak!”
Maria tidak mendesak-desak Yesus.
Maria tetap menghargai Yesus.
Ia tahu Yesus sebagai pribadi yang penuh kasih.
Itulah sebabnya ia menyampaikan problem yang sedang dihadapi oleh keluarga Kana tersebut.
Bahkan andai Yesus tidak memberi pertolongan karena belum ‘saat”-nya, belum sesuai kehendak-Nyam Maria tidak akan kecewa, ia akan menghargai “saat” Yesus, atau waktu Yesus.
Mukjizat yang dilakukan Yesus bagi keluarga Kana tersebut dengan jelas menunjukkan begitu mudahnya Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasih terhadap mereka yang memerlukan pertolongan.
Saat yang belum tiba bagi Yesus telah menjadi saat yang telah tiba bagi Yesus karena kasih-Nya yang besar.
Tindakan Yesus ini menunjukkan betapa tak terbatas kasih-Nya dianugerahkan bagi manusia bahkan hingga kematian-Nya di kayu salib.
Melalui kasih Yesus ini, semua orang bahkan bisa melihat kemuliaan Allah yang terpancar dalam diri-Nya.
Semakin banyak orang mengenal kasih dan kemuliaan Allah melalui kasih yang dinyatakan Yesus dalam kehidupan ini. Dikatakan di ayat 11: Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Melalui mukjizat atau tanda yang dilakukan di Kana tersebut, kasih-Nya yang tak terbatas dan kemuliaan Bapa dinyatakan. Jadi, jangan pernah meragukan kasih Allah dalam hidup kita.
Kasih-Nya tak terbatas.
Amin.
Media: GKJ-N/No.03/01/2022
Oleh: Pdt. Agus Hendratmo, M.Th.