YESUS KRISTUS MELEPASKAN AKU DARI DOSA (Roma 7: 13-26)
“Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (Roma 7: 24-25)
YESUS KRISTUS Melepaskan Aku Dari Dosa
Rasul Paulus melalui suratnya kepada umat jemaat di Roma sedang menggambarkan pertentangan seorang yang bergumul sendiri melawan kuasa dosa, yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat mencapai pembenaran dan pengudusan dengan usaha sendiri melawan dosa dan menaati hukum Allah.
Demikianlah pergumulan dari orang yang bersatu dengan Kasih penyelamatan Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus untuk melawan-menang atas kuasa dosa.
1. Bergumul Melawan Kuasa Dosa
Bila kita mengandalkan Taurat, justru sifat dosa di dalam kita akan dirangsangnya. Jadi, apakah Taurat itu jahat? Bukan, kenyataan itu hanya membuktikan dosa telah sedemikian rupa merusak manusia hingga Taurat yang baik itu malah berbalik membuat manusia justru terpancing untuk melakukan yang dilarang Taurat.
Jadi yang salah adalah sifat dosa di dalam tiap manusia yang merangsang timbulnya perbuatan-perbuatan daging. Jadi sifat dosa telah membuat dirinya tak tertolong oleh Taurat baik untuk beroleh keselamatan atau pun untuk menjalani hidup yang telah diselamatkan itu dalam kekudusan. Dari awal, seterusnya sampai pada kesempurnaan kelak, kita harus sepenuhnya bergantung pada karya penyelamatan Kristus oleh kuat Roh Kudus.
Pengalaman siapa? Pengalaman siapakah yang Paulus tuturkan ini? Paulus memang menggunakan sebutan “aku” dan dalam bentuk waktu sedang berlangsung. Namun itu dipakainya bukan karena ia sedang menyaksikan pengalaman rohaninya, tetapi karena ia sedang menempatkan diri di dalam pengalaman banyak Kristen yang ingin dibimbingnya untuk lepas.
Banyak Kristen yang sudah lahir baru namun masih terus menerus kalah melawan dosa, bahkan “terjual di bawah kuasa dosa.” Artinya Paulus sedang bicara tentang Kristen yang sudah diperbarui Kristus namun kurang menyadari dan bertindak konsisten dengan kebenaran anugerah Injil Yesus Kristus.
Maksud Tuhan menebus kita bukan agar kita sekadar diampuni namun jatuh bangun terus dalam dosa.
Tuhan Yesus ingin agar kita sepenuhnya menikmati kesukaan hidup Kristen di dalam Yesus Kristus. Bukan seperti Kristen yang masih sebagian berprinsip Taurat dalam kondisi perbudakan tetapi merdeka penuh dalam Kristus. Marilah kita hidup dalam kebenaran Firman dan Kasih penyelamatan, untuk melayani Tuhan dengan mengasihi sesama manusia.
2. Tuhan Yesus Kristus Melepaskan Kita Dari Dosa
Perikop kita kali ini adalah bagian saat Paulus sedang memaparkan pergumulan rohani orang Kristen yang sudah diperbarui, namun masih menjalani kehidupan menurut prinsip Perjanjian Lama. Yaitu orang Kristen yang meski sudah diperbarui oleh anugerah Allah dalam Kristus, masih berorientasi pada perjuangan moralnya sendiri untuk hidup kudus.
Bukan hanya untuk pembenaran kita harus sepenuhnya bersandar pada anugerah Allah, dalam pergumulan melawan dosa untuk hidup kudus pun kita harus terus mengandalkan Kristus. Teriakan Paulus melukiskan jawaban itu, “Aku manusia celaka, siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Ia langsung memberi jawabnya, “Syukur kepada Allah, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Nas kita di ayat 24-25. Paulus menunjukkan bahwa meskipun Taurat baik dan mulia, tetap tidak dapat menyelamatkan manusia. Kita manusia membutuhkan Tuhan Yesus Kristus dan kelepasan hanya bisa didapat di dalam Dia.
Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia ini dan mati bukan untuk memberikan peraturan yang lebih banyak dan lebih baik. Tuhan Yesus ingin orang percaya hidup dalam kemenangan. Dan berita Injil memang berkata bahwa ada kemenangan atas dosa, kebencian, kematian, dan atas segala kejahatan, saat kita menyerahkan hidup kita pada Yesus.
Pergumulan melawan kedagingan merupakan tanda pertumbuhan menuju kedewasaan rohani. Ayat-ayat dalam perikop Roma 7: 13-26 ini menggambarkan seorang laki-laki yang mencoba untuk memenuhi tantangan dosa dengan kekuatannya sendiri—dan gagal total. Dengan demikian rasul itu menekankan bahwa hukum Taurat bukan masalah. Sebaliknya, masalahnya adalah dirinya.
Firman Tuhan melalui surat Rasul Paulus ini telak mengajak kita semua untuk menyerahkan hati, pikiran, diri dan kehidupan kita hanya kepada penyelamatan Allah Bapa dalam kuasa Tuhan Yesus Kristus, bertumbuh dengan tuntunan serta penghiburan Roh Kudus.
Selamat dibaptis untuk teman-teman yang Baptis Dewasa dan selamat kepada para orangtua yang diberkati Tuhan bisa mengantarkan putri atau putranya untuk menerima Baptis anak. Selamat terus bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih. Kasih penyelamatan Tuhan Yesus Kristus melepaskan kita dari dosa.
Amin.
Media: GKJ-N/No.02/07/2023
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.