BERTEKUN DALAM IMAN YANG TEGUH
(KOLOSE 1: 15-23)

”Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”
(Kolose 1: 23)

Bertekun dalam Iman yang Teguh

Rasul Paulus adalah hamba Kristus yang membaktikan seluruh kehidupannya bagi Tuhan Juruselamatnya. Paulus bertekun mengasihi Kristus dengan memberikan seluruh dirinya. Ancaman bahkan penolakan dari pihak penentang yang tidak percaya Injil, ditanggung Paulus. Ia tidak peduli dengan penderitaan yang dialaminya asalkan orang-orang mengenal dan percaya kepada Kristus, tetap beriman teguh dan menjadi dewasa rohani. Penderitaan yang dialami tubuh Rasul Paulus oleh pecut dan pukulan tidak berkaitan langsung dengan dirinya sendiri melainkan dengan jemaat Kristus. Dengan kata lain, ia bertekun menanggung penderitaan dari pihak dunia karena ia melayani jemaat Kristus.

Atas kehendak Tuhan, Paulus memberitakan firman-Nya kepada jemaat Kolose, ia bertekun dan menjadi salah seorang teladan bagi umat dan siapapun yang dipercaya Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya. Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dari generasi ke generasi itu, hingga kini, esok dan seterusnya ialah Kristus. Kepada mereka yang sudah menerima Kristus, Paulus mengajarkan firman Tuhan dengan tujuan supaya setiap pengikut Kristus juga bertekun dan menjadi dewasa rohani.Rasul Paulus berusaha mendewasakan kerohanian jemaat Kolose bukan dengan kekuatan sendiri, tetapi mengandalkan kuasa Tuhan. Meski menderita karena Kristus, marilah kita bertekun dalam iman dan menjadi pemberita firman Allah dengan kuat kuasa-Nya.

Melalui wujud bertekun, Allah menginginkan respons kita umat pengikut-Nya untuk berdiri teguh di dalam iman, konsisten memberlakukan Kasih, dan tidak melepaskan pengharapan akan Injil. Allah memberi keyakinan kepada kita agar tidak pernah kehilangan keyakinan akan kasih-Nya. Allah melahirkan kekuatan di dalam diri Kristen untuk memiliki ketekunan yang tak tergoyahkan dan pengharapan yang tak dapat ditaklukkan.

Bentuk nyata ketekunan kita sebagai umat Kristen adalah senantiasa siap menghadapi konsekuensi ajaran Kasih pendamaian yang Allah prakarsai dan perintahkan untuk mengasihi, bahkan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Memang banyak sekali tantangan, cobaan, dan pergumulan yang terjadi di sekitar kita, mari menjadikannya bukan sebagai penghalang tetapi sebagai pendorong dan batu uji untuk tetap dan makin bertekun dan setia kepada Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada alasan bagi Kristen untuk menghindari dan tidak siap menghadapi segala konsekuensi hidup iman Kristen, karena di dalam kesetiaan dan ketekunan kita, semakin nyata kekuatan Kasih. penyelamatan, dan berkat-berkat-Nya . Selamat bertekun dalam iman yang teguh.

Amin.

Media: GKJ-N/No.03/07/2025

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.