BERTEKUN SEPERTI ANAK DOMBA DI TENGAH-TENGAH SERIGALA
(LUKAS 10: 1-11)

”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”
(Lukas 10: 3)

Bertekun Seperti Anak Domba di Tengah-tengah Serigala

Tuhan Yesus Kristus sedang mempersiapkan para murid-Nya untuk kelak meneruskan penyebaran Kabar Keselamatan. Kali ini Ia bukan hanya mempersiapkan murid-murid / kedua belas rasul-Nya, tetapi juga para pengikut-Nya yang lain. Tuhan Yesus mengutus tujuh puluh orang untuk mendahului Dia. Sama seperti kedua belas murid yang sebelumnya diutus untuk pergi, ketujuh puluh orang ini pun tidak diperbolehkan membawa bekal perjalanan (cermati dan baca ulang ayat 4). Lalu Dia memberi petunjuk tentang bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan makan minum serta kebutuhan akan tempat bermalam (lanjut baca ulang ayat 7-8).

Demikian pula tugas ketujuh puluh orang ini bila dibandingkan dengan tugas kedua belas orang murid yang telah diutus sebelumnya? Tugas mereka sama, yaitu menyembuhkan orang sakit dan memberitakan Kerajaan Allah (baca dan maknai ayat 9). Menyembuhkan orang sakit penting karena menunjukkan bahwa Kerajaan Allah datang dengan kuasa dan kasih karunia yang dapat dimiliki atau dialami oleh orang-orang yang mengimani Yesus Kristus. Rupanya itu semua karena Guru dan Tuhan sudah mengetahui bahwa mereka tidak akan selalu diterima dengan tangan terbuka. Malah mereka akan seperti anak domba di tengah serigala, yang menakutkan dan bisa mengancam nyawa si anak domba (nas kita Minggu ini, di ayat 3).

Sampai kini pun pemberitaan Kabar Baik selalu menimbulkan tantangan, bahkan penolakan dengan berbagai konsekwensinya. Salah satu bukti nyata yang terjadi belum lama ini adalah penolakan bahkan pengurus akan tempat Retreat di daerah Cidahu – Sukabumi. Lalu apakah karena itu kita akan tinggal diam? Baik sebagai pribadi pengikut Tuhan maupun sebagai bagian dari umat percaya, kita perlu berdoa dan bersikap agar Tuhan menaruh kekuatan dan pemulihan kepada saudara-saudari kekasih hati dalam Tuhan Yesus Kristus khususnya pemilik rumah Retreat di Cidahu tersebut, dan lebih khusus lagi kepada para murid / teman-teman remaja peserta kegiatan Retreat yang pasti trauma saat peristiwa pengusiran dan pengurus akan terjadi.

Sebaliknya doa dan sikap kita kepada orang-orang yang melakukan kekerasan penolakan pengurus akan rumah retreat. Walau proses hukum terus berlanjut dan 7 (tujuh) orang tersangka sudah ditangkap polisi. Namun mari bersikap dan bertingkah laku seperti pemilik rumah Retreat di Cidahu tersebut. Bersyukur perhatian pemerintah langsung datang Bapak/Kang Dedi Mulyadi -Gubernur Jawa Barat- ke lokasi dan secara pribadi memberi bantuan uang Rp.100 juta. Nah ini yang lebih luar biasa Daha ayatnya, oleh pemilik uang tersebut digunakan juga dibagikan untuk kepentingan umum, termasuk untuk masjid dan musala. Mari, semua umat Tuhan termasuk khususnya teman-teman yang angkat Sidi hari ini, setialah dan semakin bertekun seperti β€œanak domba di tengah-tengah serigala.” Agar semakin banyak orang mengalami kasih karunia Tuhan Yesus Kristus di dalam hidup kehidupan mereka..

Amin.

Media: GKJ-N/No.01/07/2025

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.