Jadilah Murid KRISTUS yang Rendah Hati (Lukas 14: 7-11)
“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 14: 11)
Tuhan Yesus Kristus di konteks bacaan kita kali ini merujuk Amsal Salomo (baca lagi ayat 11 dan bandingkan dengan Amsal 25:6-7), menegaskan bahwa rendah hati (dalam teks tertulis “merendahkan diri”) adalah kuncinya! Rendah hati adalah kemampuan mengenali diri sendiri dan posisinya secara tepat, baik di mata Allah, maupun di hadapan orang lain.
Oleh sebab itu jangan pernah merasa layak mendapatkan suatu tempat kehormatan, atau memburu penghargaan demi gengsi, harga diri dan atau untuk menaikkan status sosial (ayat 8). Menggunakan gambaran lakon sebagai tamu, Tuhan Yesus mengingatkan itu semua bisa mempermalukan diri kita sendiri, terlebih bila kita berhadapan dengan orang yang memang benar-benar pantas mendapatkannya. Jika memang layak untuk memperoleh penghargaan, kita pasti akan mendapatkannya (ayat 9&10).
Maka dalam hal ini, perlu ada sikap rendah hati. Rendah hati bukan karena kurang penghargaan terhadap diri sendiri, tetapi justru bagaimana menjadi murid atau pengikut-Nya yang tahu menempatkan diri.
Seseorang yang meninggikan diri dan hatinya dalam kehidupan ini akan dipermalukan di dalam Kerajaan Sorga yang akan datang. Tempat kehormatan kita di hadapan Allah jauh lebih penting daripada kehormatan kita di bumi. Kehormatan semacam itu tidak dapat diperoleh dengan menonjolkan diri, sebab hal itu hanya datang melalui kerendahan hati.
Begitu juga dalam kehidupan saat kita menjadi tuan rumah dalam suatu perjamuan. Menurut Tuhan Yesus yang perlu kita undang bukanlah hanya orang kaya dan terkenal atau kerabat kita sendiri (baca juga ayat 12). Mengundang mereka memang menyenangkan dan menguntungkan. Tetapi undanglah orang-orang yang tidak bisa membalas pemberian kita, mereka yang layak menerima belas kasih kita.
Selamat memasuki Bulan September, rahmat berkat dan kesempatan yang Tuhan Allah anugerahkan.
Selamat semakin setia menjadi murid-murid Tuhan Yesus Kristus di bulan yang baru ini. Mari semakin tahu menempatkan diri, bahwa semuanya hanya kasih karunia-Nya. Selamat semakin rendah hati, semakin mengasihi Tuhan dan dengan semakin ahli juga berani mengasihi sesama manusia. Amin.
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.