KAMILAH SAKSI-SAKSI KEBANGKITAN YESUS!
(KISAH PARA RASUL 10: 34-43)
“Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri.”
(Kisah Para Rasul 10: 39-40)
Kamilah Saksi-Saksi Kebangkitan YESUS!
Murid-murid Tuhan Yesus adalah saksi dari kuasa yang membuat Tuhan Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati, dan hal ini sangat bersifat ilahi. Tuhan Yesus itu telah dibangkitkan Allah Bapa pada hari yang ketiga, yang tidak saja menumbangkan semua fitnah dan tuduhan yang ditimpakan kepada-Nya oleh manusia, tetapi juga membuktikan bahwa Allah Bapa menerima penebusan-Nya atas dosa manusia melalui darah-Nya di atas salib.
Bukti-bukti kebangkitan-Nya tidak terbantahkan dan tampak jelas, sebab Allah Bapa berkenan, bahwa Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri. Ia membuat-Nya terlihat – edōken auton emphanē genesthai, supaya terlihat dengan mata. Jadi, Dia menampakkan diri sedemikian rupa hingga orang tidak dapat membantah bahwa Dia memang Kristus, bukan orang lain. Penampakan diri-Nya itu menunjukkan bahwa Dia benar-benar telah bangkit. Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat (Mesias).
Oleh karena itu sangat berbahagianya orang-orang yang tidak melihat, namun percaya. Berita semacam itulah yang disampaikan Petrus kepada Kornelius. Petrus menyampaikan kepada Kornelius dan keluarga besarnya, suatu berita yang bukan saja ia percayai, tetapi juga telah ia lihat sendiri dan telah dialaminya sendiri bersama sahabat-sahabat para murid Tuhan Yesus.
Dari penuturan Petrus kepada Kornelius, kita belajar beberapa hal mengenai kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu pertama, bahwa kepercayaan itu adalah sesuatu yang didasarkan pada kejadian yang sebenarnya, bukan sekadar suatu kepercayaan yang buta (baca ulang dan maknai ayat 37-38).
Kedua, kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus mempunyai dukungan kuat dari orang-orang yang juga menjadi saksi mata atas peristiwa tesebut (baca ayat 39). Pada gilirannya, murid-murid Tuhan Yesus, sebagai saksi-saksi yang setia meneruskan segala sesuatu yang mereka lihat, berkaitan dengan Rabuni, Guru dan Tuhan Yesus Kristus kepada orang lain yang mereka layani.
Ketiga, respons setiap orang terhadap (khususnya kebangkitan) Tuhan Yesus Kristus yang diberitakan itu, memberi dampak pada statusnya di hadapan Allah. Jika mereka percaya pada pemberitaan tersebut maka mereka akan mendapat pengampunan. Jika tidak, maka mereka akan tetap dalam keadaan bersalah di hadapan Allah karena dosa-dosa mereka. Jadi walaupun karunia Allah diberikan kepada manusia dengan tidak membeda-bedakan bangsa dan suku, tetapi keselamatan kekal dari Allah bukanlah sesuatu yang bersifat universal. Hanya yang percaya yang akan diselamatkan.
Seperti Petrus, kita pun sebenarnya harus menjadi saksi bagi Kristus kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Namun sebelum kita mampu menjadi saksi-Nya, maka pertama-tama kita sendiri pun harus mengalami dan melihat serta percaya kepada pengajaran dan hingga kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Sudahkah Anda percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda? Sudahkah Anda menemukan sukacita dan damai sejahtera dalam menjalani hidup bersama Tuhan kita Yesus Kristus? Jika sudah, marilah kita menjadi saksi bagi-Nya bajakan bagi dan tentang kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, kepada orang lain yang belum percaya. Selamat Paskah.
Amin.
Media: GKJ-N/No.03/04/2025
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.