KAMU SEMUA TURUT MENDAPAT BAGIAN DALAM ANUGERAH ALLAH
(FILIPI 1: 3-11)

”…oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam anugerah yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Injil.” (Filipi 1: 7, TB2)

Kamu Semua Turut Mendapat Bagian Dalam Anugerah ALLAH

Bayangkan, ada seorang pelajar atau mahasiswa yang mendapatkan email dari instansi terkait bahwa permohonan beasiswanya dikabulkan. Tentu saja, perasaan gembira bahkan sukacita dirasakan oleh pelajar/mahasiswa tersebut. Siapa yang tidak akan bersukacita ketika mendapatkan beasiswa? Namun demikian, sukacitanya tidak bisa berhenti dengan sukacitanya saja. Beasiswa yang diterimanya menuntut tanggung jawabnya untuk menggunakan beasiswa dengan sebaik-baiknya. Ia sudah mendapat beasiswa, tetapi malah bermalas-malasan dalam studinya, bahkan sampai gagal dalam studinya, jelas mencerminkan kegagalannya bertanggung jawab atas beasiswa yang telah diterimanya.

Di awal suratnya kepada jemaat Filipi ini, Rasul Paulus langsung menyatakan rasa sukacitanya atas apa yang telah ditunjukkan umat Kristen di Filipi dalam hidupnya sebagai pengikut-pengikut Kristus. Mereka telah mewujudkan peran sertanya, partisipasinya dalam pekerjaan-pekerjaan pengabaran Injil yang dilakukan Rasul Paulus. Partisipasi ini bahkan tetap berlangsung, tidak berhenti, sekalipun saat Paulus menulis surat ini sudah tidak lagi berada di kota Filipi.

Peran serta umat Filipi ini diungkapkan Rasul Paulus dengan kata yang punya banyak makna: koinonia. (ayat 5). Kata ini bisa bermakna persekutuan, kemitraan, partisipasi, turut berbagi. Pada intinya, orang-orang Kristen di Filipi bersatu aktif dengan segala daya, dana, dan doa untuk mendukung pekerjaan Rasul Paulus di kota Filipi.

Apa yang mendorong umat Filipi berperan aktif semacam ini? Mereka meyakini bahwa mereka juga mendapat bagian dalam anugerah Allah yang diberikan kepada Rasul Paulus (ayat7). Anugerah telah mereka terima dari Allah. Anugerah terbesar dan terutama tentu keselamatan di dalam Kristus. Ketika anugerah mereka terima, anugerah tersebut mendorong mereka untuk menjalani hidup yang mempertanggungjawabkan anugerah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu cara untuk mempertanggungjawabkan anugerah tersebut adalah mewujudkan peran serta mereka dalam pekerjaan dan pelayanan Rasul Paulus untuk kemuliaan nama Tuhan.

Kita, para pengikut Kristus zaman sekarang, juga mendapat bagian dalam anugerah yang diberikan Alllah kepada Rasul Paulus. Bisakah kita memberikan respons seperti orang Kristen Filipi waktu itu? Anugerah Allah kita sambut dengan koinonia.

Dengan keberadaan kita, dalam keberagaman talenta yang kita miliki, mari kita aktifkan peran serta kita, partisipasi kita, persaudaraan kita, dukungan doa, daya, dan dana kita bagi pekerjaan Tuhan, secara khusus di Gereja Kristen Jawa Nehemia ini. Seperti halnya para pelajar/mahasiswa mendapat bagian beasiswa, kita juga telah mendapat “beasiswa rohani” tersebut dari Tuhan.

Amin.

Media: GKJ-N/No.02/12/2024

Oleh: Pdt. Dr. Agus Hendratmo