KEBAHAGIAAN WARGA NEGARA DALAM TUHAN
(MAZMUR 33: 12-22)

โ€œBerbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!โ€
(Mazmur 33: 12, TB2)

Kebahagiaan kita dalam Tuhan, sebagai warga negara Indonesia adalah, karena kasih karunia Tuhan untuk manusia dan alam Indonesia. Khususnya menghayati kehadiran dan berkat Kasih Tuhan sepanjang perjalanan berbangsa dan bernegara Indonesia.

Pemazmur (yang kita yakini adalah Daud) kali ini mengajak kita melihat alam semesta ini dari kacamata Tuhan yang senantiasa aktif menyatakan pemeliharaan-Nya atas dunia ini. Walau dunia, termasuk negeri Indonesia, masih terjadi ketidakadilan dan pelanggaran hukum, hati dan pikiran kita disegarkan kenyataan bahwa Allah kita adalah Allah yang adil dan kesetiaan-Nya tidak berubah. Sebagai Anak-anak Tuhan yang di tempatkan hidup berbangsa bernegara di Indonesia, kita setia berharap keadilan-Nya, ya, keadilan dan kebenaran Tuhan saja akan ditegakkan. Kita jadi mengerti dan semakin bisa berefleksi ketika Daud bermazmur, Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendir.โ€ (baca ulang fan maknai ayat 12).

Melalui pengalaman Daud, kita belajar bahwa seseorang yang berelasi dekat dengan Tuhan niscaya akan berdampak pada perspektifnya dalam memandang hidup. Umumnya kita pikir bahwa hidup bahagia adalah hidup berlimpah harta dan kesuksesan. Namun bagi Daud, kebahagiaannya adalah karena ia punya Tuhan dan firman-Nya.
Mari kita berbahagia dengan penuh syukur, bergelora kembali untuk ikut serta merawat kebangsaan kita, dan memperbaiki hidup bernegara negeri kita indonesia.

Mulai dari kebahagiaan dan pola hidup dari diri sendiri sebagai warga negara. Tidak korupsi, namun tetap berbahagia menjalani pekerjaan dan bisnis, juga bahagia bersemangat dalam belajar dalam studi sekolah dan kuliah, dan berbagai macam keterlibatan langsung – tidak langsung kita di tengah kehidupan sosial mansyarakat negeri kita tercinta. Persilakan seluas-luasnya Tangan Kuasa Allah yang berdaulat menggagalkan rencana-rencana โ€œmenara Babelโ€ kuasa gelap zaman now. Segala yang busuk, gelap, tidak sesuai Firman Tuhan pasti dikalahkan dan dihancurkan-Nya. Mari setiap hari dengan seluruh panca indera menyenangkan hati Tuhan Allah. Bersyukurlah atas talenta tiap kita, berbahagialah naikkan pujian setiap hari dari hati yang senantiasa diperbarui dalam iman, yang mewujud dalam ucapan syukur. Juga bersukacitalah walau di pergumulan dan tantangan, untuk semakin berbagi tindakan kasih yang nyata bagi sesama manusia, untuk kota di mana kita di tempatkan Tuhan, juga untuk Indonesia tercinta.

Amin.

Media: GKJ-N/No.02/08/2025

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.