KELAHIRAN MESIAS YANG MENYATAKAN KEKUATAN DAN KEMEGAHAN TUHAN
(MIKHA 5: 1-4a)
”Ia akan teguh menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya…” (Mikha 5: 3,TB2)
Kelahiran Mesias Yang Menyatakan Kekuatan Dan Kemegahan TUHAN
Apa yang diharapkan seseorang ketika beban berat menekan hidupnya? Ia pasti berharap bisa terlepas dari beban hidup tersebut. Seringkali, agar bisa terlepas dari beban semacam ini, seseorang memerlukan kehadiran dan pertolongan pihak lain. Bukan kehadiran seseorang yang menyalahkan dirinya mengapa ia bisa sampai mengalami beban berat tersebut, melainkan seseorang yang bisa menolong, memberi kekuatan, syukur-syukur bisa membantu meringankan atau melepaskan beban berat tersebut.
Umat Yehuda dan umat Israel saat itu memang sedang menghadapi beban berat. Bukan raja dan pembesarnya saja, namun juga rakyat pada umumnya. Kota Yerusalem sendiri saat itu sedang berada di bawah kepungan tentara Asyur. Kita bisa bayangkan penderitaan penduduk Yerusalem. Cadangan makanan semakin menipis, tetapi mereka tidak bisa beranjak dari kota Yerusalem. Mereka sungguh tidak berdaya pada saat itu di bawah tekanan dan kepungan bangsa Asyur. Raja Hizkia berada di istananya, namun tidak berdaya untuk melepaskan diri dari kepungan tersebut.
Yang membuat kaum Yehuda semakin putus harapan karena mereka merasa Tuhan tidak lagi berpihak pada mereka. Nabi Mikha sendiri sudah menyerukan pandangannya bahwa apa yang dialami kaum Yehuda ini tidak bisa dilepaskan dari kehendak Tuhan yang menghukum Yehuda dan Israel. Di mata nabi Mikha, kaum Yehuda khususnya para pemimpinnya, telah gagal mewujudkan kesetiaan iman mereka pada Tuhan. Mereka yang kaya semakin tamak dan main rampas milik rakyatnya sendiri (Mikha 2:2), para politikus bertindak eksploitatif terhadap rakyatnya (Mikha 3:2,3), para pemuka agama berkhotbah hanya untuk menyenangkan penguasa asal mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri (Mikha 3: 5). Bagi nabi Mikha, kaum Yehuda memang sudah sepantasnya mengalami tekanan dan nasib seperti ini karena ketidaktaatan kepada Tuhan.
Namun demikian, tidak berarti Tuhan abai terhadap mereka. Janji penyelamatan Tuhan tetap tersedia bagi mereka. Nabi Mikha menubuatkan hadirnya Sang Pemimpin Sejati, yang lahir di Betlehem, desa kecil yang berjarak 32 Km dari kota besar Yerusalem. Ia terlahir dari keturunan Daud. Seperti Daud yang menggembalakan domba, Sang Pemimpin Sejati ini dengan teguh juga akan menggembalakan umat Tuhan dalam kekuatan dan kemegahan Tuhan. Umat Kristiani meyakini pemenuhan nubuat ini dalam kelahiran Yesus di Betlehem.
Dalam situasi krisis dan beban berat yang kita alami, apa pun sebabnya, kita memang bisa kehilangan harapan. Namun demikian, janji pembebasan Tuhan dalam hidup kita tidak pernah sirna. Tetap kuatlah dalam kekuatan Tuhan, dan tetap tumbuhkan pengharapan dalam kemegahan karya Tuhan bagi keselamatan manusia!
Amin.
Media: GKJ-N/No.04/12/2024
Oleh: Pdt. Dr. Agus Hendratmo